Kamis 28 Nov 2019 18:18 WIB

YAMP Bangun dan Bina 999 Masjid di Indonesia

999 masjid tersebar di daerah terpencil dan sulit terjangkau.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Perwakilan keluarga pendiri Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila (YAMP) Hj. Siti Hardiyanti Rukmana didampingi Ketua Dewan Pembina YAMP Emil Salim berfoto bersama kepada penerima Penghargaan Masjid Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila terbaik 2019 di Jakarta, Kamis (28/11).
Foto: Republika/Prayogi
Perwakilan keluarga pendiri Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila (YAMP) Hj. Siti Hardiyanti Rukmana didampingi Ketua Dewan Pembina YAMP Emil Salim berfoto bersama kepada penerima Penghargaan Masjid Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila terbaik 2019 di Jakarta, Kamis (28/11).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila (YAMP) telah membangun dan membina 999 masjid di Indonesia.  YAMP merupakan yayasan yang dibangun oleh presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto.

Prof Emil Salim selaku Dewan Pembina Yayasan YAMP mengungkap tujuan didirikannya yayasan ini adalah meningkatkan pola pengembangan Islam dengan fakta, kenyataan, dan bukti yang dirasakan oleh masyarakat.

Baca Juga

"Cita-cita yang ingin dikembngkan yayasan adalah agar masjid bukan hanya untuk umat Isam melakukan ibadah. Keberadaan masjid bukan semata formalitas ibadah tapi memuat isi bukti bakti kepada masyarakat," ucapnya, Kamis (28/11).

Emil Salim menyebut secara tegas Seoharto meminta yayasan membangun 999 masjid. Almarhum tidak mementingkan kuantitas atau jumlah, namun isi dan fungsi dari masjid tersebut.

photo
Perwakilan keluarga pendiri Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila (YAMP) Hj. Siti Hardiyanti Rukmana didampingi Ketua Dewan Pembina YAMP Emil Salim memberikan Penghargaan kepada Masjid Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila terbaik 2019 di Jakarta, Kamis (28/11).

Adapun persebaran masjid ini berada di kompleks pegawai Korpri, kompleks angkatan bersenjata, pemukiman transmigrasi, pondok pesantren (ponpes), dan utamanya daerah terpencil.

"Dari 999 masjid, di ponpes ada 200 unit, kompleks pegawai korpri 150 unit, kompleks angkatan bersenjata 60 masjid, pemukiman transmigrasi 10 masjid, dan di daerah terpencil 599 unit," ucapnya.

Kegiatan lain yang dilakukan yayasan adalah membuka kerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk membangun kegiatan dai di daerah. Dari kerjasama ini, yayasan telah melatih 2668 dai yang ditugaskan membangun dan membina daerah-daerah transmigrasi.

Terakhir, Emil Salim mengingatkan kepada para pengurus masjid yang berada di bawah YAMP bahwa masjid bukan hanya untuk melaksanakan ibadah shalat. Masjid juga harus difungsikan sebagai penggerak budi pekerti dan akhlak islami dalamm bangsa Indonesia.

"Masjid bukan tempat ibadah saja tapi juga tempat pendidikan berkarakter agar umat muslim tetap berpegang pada jalan lurus. Jadikan masjid sebagai wadah meningkatkan kualitas bangsa. Masjid adalah motor penggerak pembangunan," lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement