REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Ibnu Tulun merupakan salah satu peninggalan umat Islam di Mesir. Bangunannya menjadi salah satu masjid tertua di Kota Kairo setelah Masjid Amr Ibn 'Ash. Karenanya, tak mengherankan jika Masjid Ibnu Tulun dianggap sebagai situs kuno yang harus dilindungi Pemerintah Mesir.
Masjid ini didirikan pada 879 M oleh Gubernur Mesir saat itu, Ahmad Ibnu Tulun.Ciri khas dari Masjid Ibnu Tulun ini adalah menara spiral yang ada di bagian belakang masjid.
Menara ini sejatinya baru dibangun pada tahun 1296 setelah penguasa Mamluk, Sultan Malik al-Mansur melakukan restorasi masjid tersebut. Berikut pertanyaan yang banyak ditanyakan wisatawan Muslim terkait menara masjid Ibnu Tulun.
Bisakah kita masuk ke menara Masjid Ibnu Tulun?
Menara spiral yang terdapat pada masjid Ibnu Tulun ini justru menyatu dengan bangunan masjid. Untuk menaiki menaranya, setiap orang bisa melakuannya setelah naik ke lantai dua.
Menara Spiral masjid Ibnu Tulun
Caranya?
Saat keluar dari pintu utama masjid, berjalanlah ke arah belakang untuk naik ke menara spiral yang ada di luar masjid. Dari sini ada tangga menuju lantai atas masjid sekaligus ke menara spiral.
Lantai atas masjid merupakan ruang terbuka yang sangat luas, tanpa pembatas atau pagar yang mengitarinya.
Apa yang perlu diperhatikan?
Menaiki tangga menara spiral membutuhkan tenaga ekstra. Tangga spiral inipun hanya diberi pagar yang cukup pendek. Mungkin aspek keamanan belum menjadi salah satu pertimbangan arsitek-arsitek zaman dulu.
Karena itu, harus berhati-hati jika berjalan menuju ke tengah untuk melihat courtyard dari atas jika tidak ingin jatuh ke lantai dasar.
Apa yang bisa kita lihat dari atas menara Masjid Ibnu Tulun?
Sampai di atas, kita bisa melihat pemandangan di sekitar Masjid Ibnu Tulun. Bagian courtyard Masjid Ibnu Tulun juga terlihat lebih cantik dari atas.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
