Jumat 03 Nov 2017 17:30 WIB

Masjid Ibnu Thulun Alami Renovasi Berkali-Kali

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Masjid Ahmad bin Thulun
Masjid Ahmad bin Thulun

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sejak awal didirikan oleh Ahmad Ibnu Thulun, bangunan asli masjid ini masih dipertahankan. Berbeda dengan masjid tua lainnya di Mesir, seperti Masjid Amr bin al-Ash banyak mengalami perubahan dari bentuk semula.

Kendati demikian, bukan berarti Masjid Ibnu Thulun juga tak luput dari renovasi. Masjid yang dibangun Dinasti Thulun ini, tercatat telah mengalami sejumlah renovasi.

Antara lain, renovasi oleh Dinasti Fatimiyah pada 1117 M. Renovasi perdana ini cukup fundamental karena menggusur dan menghilangkan bentuk istana Dinasti Thuluniyah.

Pada 1296, masjid kembali direnovasi. Renovasi kali ini menghadirkan menara megah yang terletak di sebelah luar barat masjid. Menara ini membentuk spiral, layaknya Masjid Samarra, Irak.

Beberapa renovasi itu, memang menghasilkan tampilan bagunan yang megah. Bata merah yang diperindah dengan ukiran lapisan plester, ukiran dalam bentuk yang berliku-liku dengan atap ditopang pilar-pilar besar yang dihiasi ornamen-ornamen di atasnya.

Bagian yang paling mengesankan dari masjid ini adalah menara batu yang berbentuk spiral yang ditempatkan pada bagian tengah masjid dengan bentuk kubah bertulang di atas struktur oktagonal.

Pada abad modern, renovasi dilakukan hanya bertujuan untuk perawatan dan tetap mempertahankan bentuk awal. Pada 2004 misalnya, perbaikan dilakukan oleh The Egyptian Suprame Council of Antiquites, lembaga yang bergerak di bidang perawatan gedung-gedung kuno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement