REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Seorang Muslim sejati selalu berupaya menjaga amanah. Kejujuran akan mengantar kan seseorang masuk surga di akhirat kelak. Salah satu pintu di surga adalah Pintu Kejujuran.
Terkait ini, Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadis sahih yang cukup panjang. Berlakulah jujur, sesunguhnya kejujuran akan mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan akan mengantarkan ke surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur akan tercatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Jauhilah dusta. Sesungguhnya dusta akan membawa kepada kejahatan dan kejahatan itu akan menjerumuskan seseorang ke dalam neraka (HR Muslim).
Islam sangat menekankan pentingnya kejujuran. Kebohongan bukanlah ciri seorang Muslim sejati. Alquran surah at-Taubah ayat 119 menegaskan hal itu. Artinya, Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hen daklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur).
Muqorobin menyarikan suatu kisah yang terdapat dalam Kitab Sa'atu as- Sa'ah karya Syekh Mahmud al-Mishri. Suatu ketika di Kota al-Marwa terdapat seorang tokoh bernama Nuh bin Maryam. Dia menjabat sebagai kepala negeri sekaligus hakim di kota tersebut. Dia juga kaya raya.
Walaupun demikian, Nuh bin Maryam lebih mementingkan hidup zuhud. Dengan begitu, dia berupaya bijak dalam menghadapi berbagai permasalahan.