Senin 25 Nov 2019 21:33 WIB

Wapres Ajak Umat Khonghucu Ikut Jaga Kerukunan Beragama

Wapres juga berharap umat Khonghucu berperan dalam pemberdayaan ekonomi.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
KH Ma'ruf Amin
Foto: Republika/Prayogi
KH Ma'ruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengajak umat Khonghucu di Indonesia ikut berperan menjaga kerukunan umat beragama. Menurut Ma'ruf, itu karena kerukunan umat beragama adalah unsur pertama dari kerukunan nasional. 

"Saya mengharapkan untuk (umat) Khonghucu mengambil bagian aktif dalam rangka menjaga kerukunan, antar umat beragama," ujar Kiai Ma'ruf saat menerima Pengurus Pusat Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (PP MATAKIN) di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (25/11).

Baca Juga

Ia juga berharap umat Khonghucu berperan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Khususnya, umat Khonghucu yang mayoritas berprofesi sebagai pengusaha dari perusahan besar dapat bermitra dengan pengusaha kecil atau UMKM.

Dengan demikian, ia meyakini dapat mengurangi kesenjangan ekonomi dan mendukung peningkatan kerukunan umat beragama. "Saya berharap dari pengusaha besar kita mau bekerjasama, bermitra dengan ekonomi–ekonomi, pengusaha kecil. Etika ekonomi harus dibangun supaya tidak terjadi kesenjangan antar kelompok," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum MATAKIN XS Budi S Tanuwibowo melaporkan hasil Dialog dan Kongres Agama Khonghucu International. Enam poin yang dilaporkan tersebut, yakni: harus membawa manfaat luas bagi seluruh stakeholders, masyarakat, bangsa dan negara; dijalankan dengan proses yang baik.

Ketiga, perlu didukung iklim usaha yang bersih dan berdaya saing terutama terkait peraturan, perpajakan dan insentif. Keempat, dilandasi dengan kepedulian tanggungjawab sosial.

Kelima, didukung iklim usaha yang mampu menumbuhkembangkan sistem profesionalitas dan egalitarian, serta mengutamakan prestasi dan transparansi. Keenam, dilandasi etika moral dan semangat kebangsaan bagi terciptanya Indonesia yang lebih harmonis.

Untuk poin 4, ia menekankan sebagian keuntungan yang diperoleh sebaiknya dapat diberikan kepada masyarakat dalam berbagai kegiatan sosial terutama untuk mendukung  proses magang. Sebab, ia berharap, siswa yang lulus sekolah dapat bekerja atau berwiraswasta.

“Yang paling penting adalah dorongan proses magang itu menjadi proses pembelajaran percepatan dibidang ekonomi. Karena kami menyadari hanya dengan teori tidak mungkin tercapai,” kata Budi.

Pada kesempatan tersebut, Budi juga menyampaikan undangan kepada Wapres untuk hadir dalam Perayaan Tahun Baru Imlek 2571, yang mengangkat tema "Wibawa Kebajikan Menumbuhkan Takut dan Hormat, Gemilangnya Kebajikan Menumbuhkan Kecerahan” dan akan dilaksanakan pada 3 Februari 2020, di Jakarta Convention Center, Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement