Kamis 21 Nov 2019 23:13 WIB

Pesan Gus Miftah untuk Reuni Akbar 212 Jika Jadi Digelar

Gus Miftah berpesan agar Reuni Akbar 212 tak keluar konteks.

Pertemuan Deddy Corbuzier dan Gus Miftah di Pondok Pesantren Ora  Aji, Sleman, DIY, Jumat (21/6). Pertemuan itu terjadi sesaat sebelum Deddy  dibimbing mengucap syahadat.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Pertemuan Deddy Corbuzier dan Gus Miftah di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, DIY, Jumat (21/6). Pertemuan itu terjadi sesaat sebelum Deddy dibimbing mengucap syahadat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah mengharapkan Reuni 212 tidak keluar dari konteks silaturahim kalau memang jadi digelar.

"Yang jelas jaga ketertiban, jangan ada isu-isu lain di luar silaturahim. Kalau niatnya ngaji dan silaturahim ya monggo-monggo saja toh, asalkan tidak ada penumpang gelap dan lain sebagainya," kata Gus Miftah, di Jakarta, Kamis (21/11).

Baca Juga

Gus Miftah juga berharap semoga tidak ada nuansa politik kalau reuni memang jadi terlaksana pada 2 Desember 2019. "Ya mudah-mudahan tidak ada lah. Kalau toh mereka ada saya juga tidak tahu karena saya bukan panitia dan bukan peserta," katanya.

Soal perlu digelar atau tidak Reuni 212, Gus Miftah tidak mau berkomentar karena memang tidak terlibat dalam kegiatan itu. "Saya tidak bisa komentar, karena itu kelompok, nanti kalau saya komentar nanti saya salah," ujarnya pula.

Kalau ternyata diundang oleh Panitia Reuni 212, menurut dia, kemungkinan juga tidak akan bisa menghadirinya, karena jadwalnya sebagai pendakwah cukup padat.

"Jadwal saya sudah full sampai 2024. Setiap hari saya harus hadapi permohonan pengajian itu minimal 500 permohonan. Itu saja masih numpuk, saya mau datang juga bagaimana," ujarnya. 

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement