Kamis 14 Nov 2019 07:00 WIB

Kisah Hubungan Ekonomi Ottoman dan Eropa

Usai penaklukan Konstantinopel, hubungan ekonomi Ottoman terbuka dengan Eropa.

Era Dinasti Ottoman.
Foto: Aksitarih.com
Era Dinasti Ottoman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketika Konstantinopel jatuh ke tangan Dinasti Ottoman pada tahun 1453, saat itulah terjadi kontak perdagangan pertama antara Kekaisaran Turki itu dengan berbagai negara Eropa, terutama di wilayah Laut Tengah.

Sultan Mahmud II memberikan kepada orang-orang Genoa yang sebelumnya tinggal di Galata, perbentengan di seberang Konstantinopel, kebebasan untuk beribadah dan bepergian di seluruh wilayah kekuasaan Ottoman, jaminan properti atas gereja dan hak untuk mendaftar menjadi warga negara.

Dekrit Ottoman itu kembai menjamin privilege yang telah diterima para pedagang Genoa dari penguasa Bizantium. Itulah kapitulasi pertama yang diberikan Ottoman, kebijakan pemberian konsesi khusus kepada warga asing.

Tahun berikutnya, giliran orang-orang Venesia menikmati hak yang sama, walau baru dikukuhkan dalam dekrit khusus kekaisaran tahun 1479. Warga Florentina menjadi penik mat ketiga hak khusus itu pada 1460 berupa kebebasan berdagang di wilayah Ottoman dan mempertahankan konsulat di Porte atau Bab Ali (gerbang khusus di Istana Topkapi) dan berbagai pusat perdagangan lain, termasuk hak menjadi warga negara.

Sebagai hasil konsesi ini, pada awal 1454, kapal-kapal Florentina yang dipe nuhi muatan bahan-bahan dari wol, mulai bersandar di Istanbul, nama pengganti Konstantinopel. Ketika terjadi ketegangan antara Venesia dan Ottoman pada 1462, pedagang Florentina diberi tempat di Galata menggantikan kantor dagang yang ditinggalkan pedagang Venesia yang telah diusir lebih dulu.

Menurut Mustafa Serdar Palabiyik dalam tesisnya di Middle East Techncial University, Ankara, berjudul “Contribution of the Ottoman Empire to the Construction of Modern Europe”, konsesi yang diberikan kepada tiga negara kota dari Italia itu adalah awal dari jalinan hubungan ekonomi yang lebih erat antara Ottoman dan Eropa, walau dijalin di antara konflik dan peperangan. 

sumber : Mozaik Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement