Rabu 13 Nov 2019 11:20 WIB

Rumah Zakat Donasi Wakaf Sumber Air di Boyolali

Rumah Zakat melalui gerakan Gelombang Wakaf meluncurkan program Wakaf Sumber Air

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Sebagai respons dari bencana kekeringan yang menimpa sebagian besar wilayah di Indonesia beberapa waktu lalu, Rumah Zakat melalui gerakan Gelombang Wakaf meluncurkan program Wakaf Sumber Air sebagai solusi jangka panjang bagi masyarakat yang mengalami kekeringan dan belum memiliki sumber air di desa-desa mulai dari Aceh hingga Papua. 

Menjelang akhir tahun 2019 ini, pembangunan wakaf sumber air sudah selesai di 24 titik dari 100 titik target di seluruh Indonesia. Wakaf sumber air diimplementasikan sesuai kebutuhan warga di masing-masing desa. Secara umum masalah di masing-masing desa adalah akses air bersih yang sulit dan infrastruktur air yang kurang baik. 

“Hingga saat ini masih terdapat beberapa titik desa yang masih dalam proses pembangunan. Diperkirakan di akhir bulan ini pembangunan sudah selesai seluruhnya,” ujar Chief Wakaf Rumah Zakat, Soleh Hidayat. 

Dukuh Pendem RT 01 RW 01 Desa Bengle, Wonosamodro, Boyolali adalah salah satu desa dimana wakaf sumber air dibangun. Di desa ini warga harus berjalan lebih dari 1 kilometer (km) untuk mendapatkan air yang bersumber dari mata air di tengah hutan. Kondisi jalan yang buruk tidak bisa dilalui oleh motor sehingga warga harus menempuhnya dengan berjalan kaki, tak hanya itu debit air yang sedikit membuat warga harus mengantri sejak subuh karena jika siang hari debit air akan surut. 

Wakaf dari para donatur akhirnya direalisasikan di Dukuh Pendem ini, Rumah Zakat membangun sumur bor, tandon air dan sekaligus mendirikan fasilitas MCK. Pembangunan fasilitas sumber air yang lengkap ini di bangun di area Masjid Syifaul Qullub, sehingga bisa memenuhi kebutuhan air harian warga dan fasilitas penunjang ibadah sekaligus memakmurkan masjid. 

“Terima kasih kepada Rumah zakat, saya mewakili Pak Kades mengucapkan banyak terima kasih mengingat kondisi desa ini memang kekeringan, kadang juga ada bantuan pengiriman tapi kadang seminggu sekali dan belum mencukupi, sehingga dengan adanya sumur ini warga bisa ambil kapan saja” ujar Pak Muhammad Ali Mahfud Ahad (10/11) Chief Wakaf Officer Rumah Zakat, Soleh hidayat bersama Fasilitator Desa Berdaya Trisno dan pemerintah setempat serta warga meresmikan langsung Sumber air yang baru di bangun ini 

“Semoga wakaf sumber air ini seperti wakafnya Utsman yang kebermanfaatannya terasa hingga saat ini dan mengalirkan pahala. Seperti kata Rasulullah dalam hadistnya Wahai Sahabatku, siapa saja di antara kalian yang menyumbangkan hartanya untuk dapat membebaskan sumur itu, lalu menyumbangkannya untuk umat maka akan mendapat surga-Nya Allah Taala, Insya Allah Aamin," ujar Soleh dalam sambutannya 

Soleh juga melalui paparannya berterimakasih kepada para donatur dan muwakif yang telah berpartisipasi dalam program kebaikan wakaf. “Sekarang ambil air sudah deket, gak usah gendong jauh lagi, buat wudhu di masjid juga sudah dekat, matur sumuwun Rumah Zakat," ujar Narni (47 tahun) salah satu warga Dukuh Pendem. 

Hingga hari ini meski beberapa daerah sudah mengalami hujan, ada juga daerah yang mengalami kemarau lebih panjang oleh karenanya wakaf sumber air akan terus digalakan hingga menjangkau pelosok Nusantara sebagai solusi jangka panjang terhadap kekeringan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement