REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Maroko, sebuah negeri di Afrika utara, memiliki sejarah dan peran penting dalam penyebaran Islam. Orang Arab menyebutnya al-Mamlaka al-Maghribiya atau Kerajaan Barat. Para ahli sejarah dan geografi Muslim di era kekhalifahan Islam menjulukinya al-Maghrib al-Aqsa.
Sedangkan, orang Turki memanggilnya Fez. Orang Persia menyebutnya Marrakech (Tanah Tuhan). Negeri berjuluk Tanah Tuhan itu merupakan pintu gerbang masuknya Islam ke Spanyol, Eropa. Dari Maroko inilah Panglima tentara Muslim Tariq bin Ziyad menaklukan Andalusia dan mengibarkan bendera Islam di daratan Eropa
Maroko memasuki babak baru setelah Islam menancapkan benderanya di wilayah Afrika Utara. Ajaran Islam tiba di Maroko pada 683 M. Adalah pasukan yang dipimpin Uqba Ibnu Nafi, seorang jenderal dari Dinasti Umayyah, yang kali pertama membawa Islam ke wilayah itu. Islam benar-benar menguasai Maroko pada 670 M.
Maroko pernah menjadi pusat peradaban Islam beberapa abad silam. Di sini, ilmu pengetahuan berkembang dengan sangat pesat. Banyak peninggalan kejayaan Islam zaman dahulu yang masih eksis hingga saat ini. N
Masjid Koutoubia
Masjid ini sudah berdiri lebih dari 850 tahun. Lokasinya berada di dekat Pasar Djemaa El Fna di Kota Marrakesh. Salah satu ciri khasnya adalah menara yang terlihat sangat megah. Usianya juga sudah sangat tua. Tapi, bangunan tersebut masih tegak berdiri hingga kini.
Pelaksanaan pembangunan Masjid Koutoubia dimulai setelah penaklukan Dinasti Almohad di Marrakesh sekitar 1150. Butuh waktu cukup lama untuk merampungkan pekerjaan pembangunan masjid. Tercatat, pembangunan selesai pada masa pemerintahan Sultan Yacoub el Mansour (1184-1199).
Koutoubia berasal dari bahasa Arab kitab yang berarti buku. Ini karena pada masa pembangunan tersebut terdapat pasar buku di sekitar lokasi. N
Universitas dan Masjid Al Qarawiyyin
Ini merupakan universitas atau perguruan tinggi yang paling tua di dunia. Pembangunannya dilaksanakan pada 859 Masehi. Pendirian universitas ini diawali dari diskusi yang sering digelar di Masjid Al Qarawiyyin. Pelopor pendiriannya adalah Fatimah dan Mariam yang merupakan keturunan orang kaya saat itu.
Para sultan selalu memperhatikan universitas tersebut. Salah satunya, Sultan Abu Syahid yang menganggarkan dana subsidi dari kas negara secara khusus untuk kegiatan akademis. Tidak hanya dana, para sultan yang berkuasa juga memberikan perhatiannya dalam bentuk sumbangan buku-buku berkualitas. Universitas ini telah melahirkan banyak tokoh dan cendekiawan Muslim. N
Masjid Hassan II
Masdjid ini terkenal karena memiiki menara yang sangat tinggi, yaitu sekitar 210 meter. Bukan saja ketinggiannya, menara masjid ini juga terlihat mewah pada malam hari karena dari puncaknya memancar sinar laser yang sangat terang mengarah ke kiblat.
Masjid ini merupakan masjid terbesar di Maroko. Sebanyak 25 ribu jamaah bisa ditampung di dalamnya. Pembangunannya atas perintah Raja Hassan II. Yang unik, hampir setengah bagian masjid berada di atas air Samudra Atlantik. Sebagian dari lantai masjid terbuat dari kaca, sehingga jamaah dapat berdiri tepat di atas air laut Samudra Atlantik. N