REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA – Mantan Wakil Presiden Nigeria, Atiku Abubakar, menyerukan umat Islam untuk menggunakan agama sebagai kendaraan untuk mempromosikan cinta, persatuan, dan rasa pengertian di negara itu.
Hal itu diungkapkannya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan penasihat medianya, Paul Ibe, kepada NAN dalam rangka memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW.
Untuk mengingat kelahiran Sang Nabi akhir zaman itu, Atiku mengatakan bahwa toleransi beragama adalah prasyarat untuk menjadikan sebuah negara yang stabil dan damai.
Menurutnya, para pemimpin agama harus menggunakan posisi pengaruh mereka untuk menyebarkan cinta, toleransi, dan rasa hormat kepada orang lain yang berbeda paham.
"Mengingat keragaman etnis, budaya, dan agama kami di negeri ini, para pemimpin agama harus selalu waspada terhadap ancaman pada perdamaian karena ucapan-ucapan yang menghasut atas nama khutbah," kata Abubakar, dilansir Daily Post, Senin (11/11).
Abubakar sendiri merupakan kandidat presiden dari Partai Rakyat Demokrat (PDP) dalam pemilihan umum Februari lalu. Dalam pernyataannya, Abubakar mengatakan bahwa perdamaian dan toleransi sangat penting untuk mempraktikkan keyakinan individu dengan bahagia.
Mantan wakil presiden ini juga meminta para pemimpin Muslim untuk bekerja keras memerangi kefanatikan agama yang menurutnya bertanggung jawab dalam menanam benih kebencian dan kekerasan di negara itu.
"Nabi Muhammad adalah teladan perdamaian, kerendahan hati dan keadilan bagi semua orang, dan ketika kita menghormatinya pada kesempatan yang luar biasa ini, mari kita ikuti teladannya dalam kata-kata dan tindakan," tambahnya.