Sabtu 09 Nov 2019 19:00 WIB

Sri Lanka Ingin Belajar Digitalisasi Zakat di Indonesia

Sri Lanka menjadi salah satu negara anggota forum zakat dunia.

Muslim Sri Langka
Muslim Sri Langka

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah negara yang tergabung dalam World Zakat Forum (WZF) melakukan konferensi WZF 2019 pada 5-7 November di Bandung. Konferensi kali ini mengangkat tema Optimizing Global Zakat Role through Digital Technology".

Sri Lanka menjadi salah satu negara anggota WZF yang hadir dalam konferensi ini. Director of Muslim Religious Affairs, Ministry of Postal Services and Muslim Religious Affairs Sri Lanka, Adam Bawa Mohamed Ashraff mengatakan, negaranya masih tertinggal mengenai digitalisasi zakat, untuk itu mereka masih perlu belajar dari negara lainnya. 

"Kami masih tertinggal perihal digitalisasi zakat, Sri Lanka masih perlu belajar dari Indonesia dan Malaysia," kata Adam di Bandung pada belum lama ini.

Adam mengatakan, ia ingin melihat sejumlah aplikasi yang dikembangkan oleh negara dengan digitalisasi zakat yang telah maju. Pengelolaan zakat di negaranya diakui masih dengan cara tradisional. 

Seperti negara lainnya, zakat di Sri Lanka disebarkan oleh lembaga maupun individu. Pada setiap kota ada lembaga zakat yang berdiri, terdapat lebih dari 100 organisasi zakat di Sri Lanka. 

Executive Secretary WZF, sekaligus Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas, Irfan Syauqi Beik mengatakan, tema pembahasan yang diangkat di WZF dianggap begitu penting. Tema ini sesuai dengan era disrupsi, di mana dunia perzakatan juga dihadapkan dengan kemajuan teknologi. Dari 33 negara anggota WZF pemanfaatan teknologinya berbeda-beda, ada yang masih di tahap awal, ada juga yang telah maju.

"Alhamdulillah Indonesia sudah terkamsuk yang advanced, ada yang early stage seperti Ghana. Memang ini situasi kita hadapi secara global, berujung pada komitmen dari negara-negara, yang dianggap advanced untuk pengelolaan zakat ini dalam konteks penggunaan digital untuk membantu mereka yang belum canggih," ucap Irfan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement