Sabtu 09 Nov 2019 12:46 WIB

AA Gym Ungkap Sumber Utama Permasalahan Bangsa

Sumber masalah bangsa itu diungkap Aa Gym di acafra Ummat Fest 2019 di Makassar.

Pimpinan Pondok Pesantren Darut Tauhid Bandung, KH Abdullah Gymnastiar di acara Ummat Fest 2019 di Makassar, Jumat (8/11)
Foto: Dok Wahdah Islamiyah
Pimpinan Pondok Pesantren Darut Tauhid Bandung, KH Abdullah Gymnastiar di acara Ummat Fest 2019 di Makassar, Jumat (8/11)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pimpinan Pondok Pesantren Darut Tauhid Bandung, KH Abdullah Gymnastiar menyampaikan tausiyahnya di acara pembuka Ummat Fest 2019, Gedung Celebes Convention Center (CCC), Jalan Metro Tanjung Bunga Makassar, Jumat (8/11). Tausiyah AA Gym sapaan akrab KH Abdullah Gymnastiar didahului oleh pengantar Pimpinan Umum Wahdah Islamiyah KH Muhammad Zaitun Rasmin yang menyampaikan prolog materi.

"Banyaknya permasalahan yang melanda negara kita pada hakikatnya adalah bersumber dari masalah keimanan. Maka perlu kita bermuhasabah untuk mengubah itu semua," tutur Wasekjen MUI Pusat ini dalam rilisnya, Jumat (8/11).

Aa Gym, dai kelahiran Bandung 57 tahun ini menyampaikan, jika kita ingin umat Islam maju, yang saya pahami, kita harus bertanya dulu, pantas tidak kita dibuat maju oleh Allah taala? "Misalnya masalah rejeki kita, sebenarnya bukan masalah kapan rejeki mendatangi kita, namun pantas tidak diberikan rejeki oleh Allah," ujar AA Gym.

AA Gym kemudian menstimulasi peserta untuk mulai mencari solusi atas permasalahan yang terjadi pada ummat dengan mengajukan pertanyaan berhadiah umrah. "Ayo, yang bisa jawab hadiahnya Umrah, apa yang menyebabkan Rasul di utus ke permukaan bumi? Silakan ajukan tangan," ujarnya.

photo
Ummat festival 2019

Beberapa peserta bergantian menjawab pertanyaan, namun tidak ada satupun yang mendapat nilai 100 dari AA Gym. Aa Gym pun memaparkan, Rasulullah diutus ke permukaan bumi untuk menyempurnakan akhlak. Beliau bersimbah air mata, keringat, darah untuk mendakwahkan Islam semata-mata demi menyempurnakan akhlak manusia saat itu.

Di negeri kita, kata Aa Gym, masalahnya bukan masalah politik, ekonomi, sosial, namun masalah akhlak. "Politik mah begitu-begitu saja, namun politikusnya kurang berakhlak. Ekonomi-ekonominya begitu saja, namun pengelolanya kurang berakhlak," tambah Aa Gym.

Setelah menyebutkan akhlaklah yang menjadi sumber masalah, da'i yang mahir memanah dan berkuda ini kemudian menyebutkan dua pilar akhlakul karimah, yakni akhlak kepada pencipta dan ciptaan-Nya. Akhlak kepada pencipta, lanjut dia adalah membersihkan tauhid dengan meninggalkan tuhan yang lain. "Jika ingin akhlaknya bagus, harus menafikan tuhan yang lain bahwa tiada pencipta selain Allah. Istri tidak boleh mencintai suami berlebihan, namun harus banyakan cinta kepada Allah. Demikian pula suami, jangan takut berlebihan kepada istri, tapi takutnya harus kepada Allah," jelas alumni Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan Universitas Padjajaran Bandung ini.

Pilar akhlakul karimah yang kedua, tambah AA Gym adalah berakhlak kepada ciptaan-Nya, yaitu dengan menjadi rahmat bagi seluruh ciptaan Allah. "Banyak yang mengamalkan sunnah Rasulullah, padahal tidak pernah melihat, berjumpa dan mendengarkan suaranya. Mengapa? Karena Rasulullah memiliki kelebihan pada kasih sayang yang sangat kepada ummatnya," jelas dia.

AA Gym menutup tausyiahnya dengan mengutip Surah At-Taubah ayat 128, seputar rumus kasih sayang, yang terdiri atas tiga yakni empati, haritsun/sangat menginginkan orang lain jadi baik, dan mau mengeluarkan tenaga waktu dan pikiran. "Insya Allah dengan itu kita akan ber-akhlakul karimah dan semoga negeri kita bisa teratasi segala permasalahannya, hingga menjadi negeri yang makmur, baldatun thayyibatun wa rabbun gafur," tutup dia.

Setelah menyampaikan tausiyahnya, AA Gym kemudian mendapatkan cinderamata dari panitia pelaksana yang diserahkan langsung oleh pimpinan umum Wahdah Islamiyah, KH Muhammad Zaitun Rasmin. Acara ini juga dihadiri Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb, wakil wali kota Balikpapan Rahmad Darmawan, dan pengurus pimpinan pusat wahdah Islamiyah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement