Jumat 08 Nov 2019 20:00 WIB

Panduan Fikih Mualaf Permudah Pembinaan Mualaf

Banyak pertanyaan mualaf yang membutuhkan solusi.

Mudzakarah Dakwah Indonesia Badan Amil Zakat Nasional di Bandung, Jawa Barat
Foto: Itsimewa
Mudzakarah Dakwah Indonesia Badan Amil Zakat Nasional di Bandung, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pembina mualaf membutuhkan panduan fikih mualaf guna menjawab banyak pertanyaan para mualaf. Harapannya, kehadiran panduan ini membuat penyampaian dakwah kepada mualaf lebih mudah.

“Jadi harus ada strategi tapi tanpa menyalahi syariat,” kata Humas Masjid Lautze, Yusman Iriamsyah, Jumat (8/11).

Menurutnya, banyak pertanyaan dari mualaf ketika menghadapi problematika seputar keyakinannya. Misalnya, bagaimana hubungan dengan orangtua atau istrinya ketika memutuskan bersyahadat. 

“Artinya mualaf butuh solusinya. Tentu pemikiran para ulama dibutuhkan guna menemukan dalil-dalil soal persoalan mualaf,” kata dia.

Karena itu, dia berharap Mudzakarah Dakwah Indonesia di Bandung, Jawa Barat  bisa melahirkan fikih mualaf sehingga membantu pada pembina mualaf melakukan pendidikan terhadap mualaf. “Jadi kita kian mudah karena ada panduannya dan resmi,” kata dia.

Terkait pembinaan mualaf di Lautze, Yusman mengungkap terus berjalan dengan ragam program berjalan. Seperti setiap Ahad rutin dilakukan pendidikan seperti belajar shalat, belajar Iqra, lalu kerjasama dengan lembaga lain untuk pembinaan mualaf.

“Alhamdulillah, mereka yang belajar di Lautze sudah ada yang mulai menjadi pembina mualaf, kemudian menjadi dai,” katanya

Ke depan, Yusman berharap pembinaan terhadap mualaf lebih diperhatikan lagi. Karena dakwah belum terlalu mendalam menjangkau mualaf. Seperti ketika Lautze hadir, dakwah yang dilakukan mendapatkan antusiasme yang luar biasa dari lingkungan sekitar.

“Ada keluarga yang akhirnya bisa menerima karena dakwah. Jadi, keluarga mengantar anaknya belajar meski mereka beda agama,” katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement