Selasa 29 Oct 2019 18:23 WIB

Komisi Dakwah MUI Menyerukan Dakwah Wasathiyah

Semaksimal mungkin para dai bisa mengurangi hal-hal yang dapat menimbulkan gesekan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ratna Puspita
Mengaji Masjid Istiqlal di Jakarta
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Mengaji Masjid Istiqlal di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyeru kepada para dai untuk mengusung dakwah wasathiyah. Untuk itu, semaksimal mungkin para dai bisa mengurangi hal-hal yang dapat menimbulkan gesekan.

Wakil Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI KH Agus Abdul Ghofur menyampaikan, dakwah yang bisa membangun kedamaian dan kesejukan adalah dakwah yang mengusung wasathiyah atau moderasi. Akhir-akhir ini umat dibenturkan satu sama lain, para dai harus menarik jalan tengah saat berdakwah dengan mengusung wasathiyah. 

Baca Juga

Menurutnya, dakwah yang mengusung wasathiyah adalah jalan dakwah yang paling selamat. Pada hakikatnya, agama Islam dan Rasulullah mengajarkan wasathiyah. Jadi ummatan wasathan yang ada di dalam Alquran artinya umat pertengahan. 

"Ketika para dai mampu menyeimbangkan konteks ajaran (agama Islam) kita ini, maka Insya Allah (dakwahnya) akan sejuk dan dapat diterima oleh mayoritas kalangan," kata KH Agus kepada Republika, Selasa (29/10).

Menurutnya, saat dai berdakwah memang tidak mungkin akan memuaskan semua orang. Sebab, sudah menjadi fitrah manusia berbeda-beda pandangannya.

Namun, paling tidak para dai yang mengusung wasathiyah semaksimal mungkin dapat mengurangi hal-hal yang dapat menimbulkan gesekan atau ketegangan. "Kami dari Komisi Dakwah MUI menyerukan dakwah yang berasaskan wasathiyah atau moderasi baik dalam pemikiran, sikap maupun dalam muamalah atau praktik kehidupan sehari-harian," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengingatkan agar masjid yang berada di kantor pemerintah mensyiarkan dan membangun kedamaian serta kesejukan. Dia berpesan agar masjid-masjid pemerintah dikelola secara baik sebagai pembawa pesan agama, yakni membangun kedamaian di hati dan persaudaraan sesama umat manusia. 

Untuk itu, Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI berpesan kepada para dai supaya saat berdakwah mengusung dakwah wasathiyah. Supaya bisa menciptakan suasana damai dan sejuk di tengah kehidupan umat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement