Kamis 07 Nov 2019 23:55 WIB

Islamic Book Fair akan Bidik Segmentasi Masyarakat Umum

Selama ini Islamic Book Fair banyak dikunjungi santri dan pelajar.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Direktur Operasional Republika Arys Hilman Nugraha (kedua kiri) menandatangani kesepakatan bersama dengan Ketua Ikapi DKI Hikmat Kurnia (ketiga kanan) disaksikan oleh Waredpel Republika Heri Ruslan, Ketua Panitia Islamic Book Fair (IBF) 2010 Syahruddin El-Fikri dan Sekretaris Ikapi DKI Mappa Tutu (kiri-kanan) usai penandatangan kerjasama antara Republika dan Ikapi DKI, di jakarta, Kamis (7/11).
Foto: Darmawan / Republika
Direktur Operasional Republika Arys Hilman Nugraha (kedua kiri) menandatangani kesepakatan bersama dengan Ketua Ikapi DKI Hikmat Kurnia (ketiga kanan) disaksikan oleh Waredpel Republika Heri Ruslan, Ketua Panitia Islamic Book Fair (IBF) 2010 Syahruddin El-Fikri dan Sekretaris Ikapi DKI Mappa Tutu (kiri-kanan) usai penandatangan kerjasama antara Republika dan Ikapi DKI, di jakarta, Kamis (7/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Islamic Book Fair (IBF) akan kembali digelar pada 26 Februari hingga 1 Maret 2020 mendatang di Jakarta Convention Center (JCC). Tema yang diusung kali ini adalah “Literasi Islam: Cahaya Untuk Negeri.” 

Ketua Panitia IBF 2020, Syahruddin El Fikri, mengatakan tidak banyak perbedaan yang ditampilkan dalam IBF tahun ini. Namun dia menekankan, panitia tetap berusaha meningkatkan kenyamanan dan semarak IBF dibanding tahun sebelumnya. 

Baca Juga

Inovasi yang dilakukan, antara lain mengoptimalisasikan mushala sebagai tempat berlangsungnya acara, sehingga lebih banyak mata acara yang dapat terlaksana. 

Selain itu, panitia juga mulai menggandeng penerbit dan penulis luar negeri untuk turut meramaikan IBF 2020.  

 

“Tahun ini ada 344 stan yang didominasi oleh stan penerbit. Akan ada sekitar 25 acara di panggung utama dan 20-an acara di mushala,” kata Syahruddin saat mengunjungi Gedung Republika.co.id, Kamis (7/11). 

Dia berharap, IBF ke-19 ini dapat lebih banyak menyedot animo masyarakat umum, karena menurut dia, IBF bukan hanya menyasar siswa atau santri, melainkan juga masyarakat secara umum.  

“Tujuan kami adalah memberikan pengalaman yang bermanfaat dan menyenangkan bagi seluruh pengunjung,” kata dia.  

Dia berharap mudah-mudahan masa yang datang bisa lebih banyak dari tahun sebelumnya.

Adapun tema yang diusung, berpijak pada gagasan bahwa khazanah keislaman sejatinya bisa menjadi pemantik bagi kemajuan perabadan sebuah bangsa. 

“Ini artinya, jika sebuah bangsa mencapai kemajuan maka suka tidak suka harus memperhatikan literasi Islam dengan serius," jelas Ketua IKAPI DKI Jakarta, Hikmat Kurnia.  

Hikmat mengatakan, IBF akan terus melakukan peningkatan dari semua aspek, sehingga pengunjung, penerbit, dan stakeholder pun merasa nyaman. IBF juga diharapkan menjadi tempat bertemunya pegiat literasi, dan masyarakat yang peduli pada peningkatkan kualitas bangsa. 

Menurut Hikmat, rangkaian acara IBF 2020 terdiri dari, acara bedah buku, kontak bisnis, jumpa tokoh nasional dan internasional, seminar, talkshow, lomba-lomba, dan acara Iainnya yang dikemas dengan pendekatan edutainment. 

Selain itu juga akan ada Penganugerahan Islamic Book Award kepada insan perbukuan Islam Indonesia, tabligh akbar, dan kajian keislaman.

Pada 2019 lalu, IBF berhasil menampilkan 251 stan penerbit dan 97 stan selain buku. Sementara itu, total jumlah penjualan di IBF ke-18 mencapai hingga Rp 144 milyar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement