Jumat 01 Nov 2019 18:40 WIB

Dilarang Tonton Acara Keagamaan, Narapidana Gugat Virginia

Narapadina Muslim dilarang menontong acara keagamaan.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Penjara   (ilustrasi)
Foto: AP/Rick Bowmer
Penjara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RICHMOND— Seorang narapidana di Richmond, Virginia menggugat Departemen Pemasyarakatan Virginia atas larangan menonton siaran keagamaan di Televisi. Ialah Alfonza Greenhill yang dihukum karena kasus penyerangan, perampokan dan pelanggaran dengan sejarah api pada 2007, dia dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.  

Selama di balik jeruji, perilaku Greenhill banyak memunculkan masalah seperti merusak peralatan penjara, menyerang penjaga dan lainnya. Namun demikian setelah dia ditempatkan dalam kurungan terpisah di lembaga pemasyarakatan Virginia, Greenhill mengaku dirinya seorang Muslim yang taat.  

Baca Juga

Seperti dilansir courthousenews pada Jum'at (1/11), Greenhill mengatakan sistem penjara telah gagal dalam memberikan kebebasan agamanya karena tak mengizinkannya mengakses siaran keagamaan mingguan di televisi yang dikenal sebagai Jamu'ah. 

Sebab itu, Greenhill mengajukan gugatan pada pengadilan, meski seorang hakim federal mendukung lembaga pemasyarakatan Virginia karena temuan bahwa pembatasan itu untuk kepentingan umum. 

Sementara para hakim panel persidangan keempat melihat hal berbeda. Para hakim lebih peduli dengan program Departemen Pemasyarakatan yang diselenggarakan yaitu Step-Down di mana memberi keleluasaan akses menonton televisi bagi yang berperilaku baik dan melarangnya bagi napi yang berperilaku buruk.   

Panel persidangan mencatat hak narapidana untuk mempraktikkan keyakinannya dilindungi Undang-Undang khusus yakni The Religious Land Use and Institutionalized Persons Act (RLUIPA).

“Sepertinya program yang bagus dan dipikirkan dengan matang tetapi tak baik di bawah RLUIPA,” kata hakim Paul Niemeyer.“Jika (Greenhill) tak memiliki pelanggaran ia masih berhak mempraktikkan agamanya,” tambah Niemeyer.   

Namun Jaksa Penuntut Umum Virginia, Toby J Heytens, membela Departemen Pemasyarakatan Virginia di depan pengadilan banding di Richmond. 

Dia menekankan tentang catatan disipliner Greenhill termasuk sejumlah pelanggaran yang bisa membuatnya tak bisa mengakses televisi. Heytens mengatakan menempatkan televisi di sel tahanan membutuhkan seorang penjaga untuk masuk ke sel.  

Sementara Greenhill punya sejarah pernah menyerang penjaga dan merusak peralatan penjara. Heytens juga mengatakan menempatkan televisi di luar sel sehingga Greenhill bisa menonton di stasiun televisi penjara juga bisa membuat risiko pada penjara. 

Itu membutuhkan orang untuk mengawal dan memantaunya. Heytens mendorong gagasan menempatkan televisi di dekat sel Greenhill sehingga ia bisa melihat dari balik jeruji. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement