REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Gadis berkacamata ini bernama Sumayyah (20). Meski ayahnya seorang sopir truk, semangat Sumayyah untuk bisa kuliah tak pernah surut. Kegigihan Sumayyah hingga menjadi mahasiswi Jurusan Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, salah satu Universitas Negeri di Yogyakarta angkatan 2019 menjadi inspirasi.
Sumayyah adalah salah seorang penerima manfaat program bimbingan belajar gratis, Learning Camp Tasikmalaya (LCT) 2019 yang baru saja diaktifkan tahun ini. LCT merupakan program bimbingan belajar gratis untuk siswa kurang mampu yang ingin melanjutkan kuliah ke kampus negeri melalui jalur beasiswa. Program ini adalah kerja sama Dompet Dhuafa Jawa Barat dan Generasi Madani Tasikmalaya.
“Alhamdulillah berkat saya ikut program tersebut saya bisa kuliah di sebuah Universitas Negeri ternama di Yogyakarta dan berproses untuk menggapai cita-cita yang lebih tinggi,” ujar Sumayyah yang berasal dari Desa Sukamenak, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya ini.
Sumayyah adalah satu dari 20 penerima manfaat program LCT 2019 yang kini berkuliah di perguruan tinggi negeri. Melalui program LCT tersebut, selama 40 hari para peserta diasramakan.
Mereka intensif mendapatkan bimbingan persiapan akademik maupun spiritual untuk menghadapi persiapan ujian masuk perguruan tinggi negeri. Program ini bertujuan agar para peserta bisa mengerjakan soal ujian dengan baik dan benar, sehingga peluang lulus masuk universitas melalui jalur beasiswa terbuka lebar.