Rabu 30 Oct 2019 14:30 WIB

Mengenal Guru Mughni Kuningan

ulama Betawi ini memiliki nama lengkap Abdul Mughni bin Sanusi bin Ayyub bin Qays.

Masjid Al Mughni   (foto : MgROL_34)
Masjid Al Mughni (foto : MgROL_34)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ia kondang dengan nama Guru Mughni. Lahir sekitar tahun 1860 di Kampung Kuningan, Jakarta, dan wafat dalam usia 70 tahun, ulama Betawi ini memiliki nama lengkap Abdul Mughni bin Sanusi bin Ayyub bin Qays. Ia adalah anak bungsu dari pasangan H Sanusi dan Hj Da’iyah binti Jeran. Keluarganya merupakan keluarga yang sangat taat dalam menjalankan ajaran agama Islam.

Kondisi politik yang tidak kondusif karena tekanan pemerintah kolonial Belanda ditambah adanya intimidasi dan diskriminasi etnis serta status sosial menyebabkan Guru Mughni tidak bisa mengenyam pendidikan formal dengan baik.

Kondisi tersebut juga dialami kebanyakan masyarakat Betawi waktu itu. Kondisi ini nyatanya tak menyurutkan semangat Guru Mughni untuk menimba ilmu agama.

Guru Mughni yang hidup pada 1860-1935 mengawali pengajiannya di kampungnya sendiri di Kuningan dari Guru H Jabir sampai usia remaja, sekitar 17 tahun. Demi memperdalam wawasan dan pengeta huannya, Guru Mughni kemudian menimba ilmu di Kota Suci Makkah selama sembilan tahun, kemudian pulang ke Tanah Air.

Belajar sembilan tahun di Makkah, nyatanya belum cukup buat Guru Mughni. Ia pun memutuskan untuk melakukan pengembaraan (rihlah ilmiah)-nya yang kedua ke Makkah dan bermukim di sana selama lima tahun sampai 1885. Pada pengembaraan yang kedua kali, ia bukan lagi sekadar belajar, melainkan juga ikut mengajar di pojok-pojok Masjidil Haram, Makkah.

Saat menuntut ilmu di Makkah, baik pada perjalanan pertama maupun kedua, Guru Mughni mengaji dan mengkaji ilmu-ilmu Islam kepada beberapa syekh, salah satunya adalah Syekh Sa’id Al-Babasor, seorang mufti terkemuka di Makkah.

Setelah 14 tahun di Makkah, ia kembali ke Tanah Air. Dengan kapasitas ilmunya, orang datang berduyun-duyun untuk belajar dan menimba ilmu darinya. Sejak itulah, ia dikenal dengan panggilan “Guru Mughni”.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement