REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Memasuki akhir abad ke-14 M, daratan Persia dan Asia Tengah dikuasai oleh sebuah Kerajaan Islam bernama Timurid. Dinasti itu didirikan seorang penguasa bernama Timur Lenk, keturunan Jengiz Khan, pada 10 April 1370 M. Di masa kejayaannya, peradaban Islam sempat berkilau di wilayah Transoxiana, khususnya Samarkand dan Khurasan.
Di bawah kepemimpinan Timur Lenk, Dinasti Timurid terus memperluas kekuasaannya dengan berbagai ekspedisi militer. “Dalam satu dasawarsa, kerajaan itu berhasil menguasai dan menaklukkan Jata dan Khawarizm dalam sembilan ekspedisi,” ujar sejarawan Prof Badri Yatim mengutip First Encyclopaedia of Islam.
Menurut Abu Hafsin PhD dalam Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Dinasti Timurid hadir mewakli gelombang besar ketiga perpindahan dan penaklukan suku bangsa Asia Tengah ke jantung dunia Islam. “Penaklukan dan perpindahan pertama terjadi pada pertengahan abad ke-11 M, ketika bangsa Seljuk menancapkan kekuasaannya di Asia Tengah.”
Sejak menguasai Khawarizm dan Jata, menurut Prof Badri Yatim, kekuasaan Dinasti Timurid mulai kokoh. Timur Lenk pun semakin berambisi untuk memperluas daerah kekuasaannya. Ia bertekad untuk menaklukkan daerah-daerah yang sempat dikuasai nenek moyangnya, Jengis Khan.
M Farid Wajdi dalam Dairat al-Ma’araif li al-Qarn al-‘Isyrin, mengutip pernyataan Timur Lenk, “Sebagaimana hanya ada satu Tuhan di alam ini, maka di bumi ini seharusnya hanya ada seorang raja.” Setelah itu, Timurid menguasai Khurasan, Herat, Afghanistan, Persia, Fars, dan Kurdistan. Irak, Suriah, Anatolia (Turki), Moskwa, dan India juga dikuasai Timurid.
Sayangnya, menurut Prof Badri Yatim, dalam setiap ekspedisinya Timur Lenk suka melakukan perusakan dan pembantaian. Meski begitu, Timurid juga dikenal turut memperhatikan perkembangan dunia Islam. Dinasti Timurid mencapai puncak kejayaannya pada era kepemimpinan Syahrukh.
Dalam perjalanannya, Dinasti Timurid terpecah menjadi dua. Yang satu berpusat di Khurasan dan satu lagi berbasis di Samarkand. Pada masa keemasan dinasti itu, kota-kota penting seperti Herat, Khurasan, serta Samarkand menjelma menjadi pusat peradaban Islam. Ulama, seniman, ilmuwan, serta pedagang mendapat perlindungan. Kegiatan ilmiah dan perekonomian berkembang pesat. Rakyat Timurid pun hidup aman dan sejahtera.
Dinasti ini telah turut mewariskan berbagai peninggalan penting dalam bidang ilmu agama, ilmu pengetahuan, seni, serta arsitektur. Masa kejayaan Dinasti Timurid berakhir pada 912 H/1506 M. Meski begitu, jejak kejayaannya hingga kini masih berdiri di sejumlah negara dan kota di wilayah Asia Tengah. n
Penguasa Timurid di Samarkand
- 1370 Timur Lenk
- 1405 Khalil
- 1405 Syahruk
- 1447 Ulugh Beg
- 1449 Abdul Latif
- 1450 Abdullah Mirza
- 1451 Abu Said
- 1469 Ahmad
- 1494-1500 Mahmud bin Abu Said
Penguasa Timurid di Khurasan
- 1449 Babur
- 1457 Mahmud bin Babur
- 1459 Abu Said
- 1469 Yadigar Muhammad
- 1470 Husein Bayqara
- 1506 Badi az-Zaman