Selasa 29 Oct 2019 13:50 WIB

DMI Usulkan KUR Berbasis Masjid

Kehadiran KUR berbasis masjid bisa membantu tujuan program itu lebih tepat sasaran.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
(ilustrasi) Masjid Jami Haji Amir Hasanuddin di Tenggarong, Kutai Kertanegara, Kaltim
Foto: tangkapan layar wikipedia
(ilustrasi) Masjid Jami Haji Amir Hasanuddin di Tenggarong, Kutai Kertanegara, Kaltim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyampaikan bahwa yang dibutuhkan masjid dari pemerintah adalah fasilitas dan kebijakan ekonomi untuk jamaah. DMI mengusulkan ada Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbasis masjid untuk membantu jamaah meningkatkan perekonomian mereka.

Sekretaris Jenderal DMI, Imam Addaruqutni menyampaikan, jumlah masjid dan jamaahnya sangat banyak. Kehadiran KUR berbasis masjid bisa membantu tujuan program itu lebih tepat sasaran.

"Jangan sampai ada KUR tapi hanya bisa diakses oleh orang yang paham saja, nanti hanya orang-orang kaya yang dapat mengakses KUR," kata Imam kepada Republika, Selasa (29/10).

Ia mengatakan, biasanya KUR hanya dapat diakses oleh orang yang paham keuangan saja. Sementara mereka yang paham keuangan rata-rata orang yang cukup perekonomiannya. Sementara orang yang lemah perekonomiannya tidak paham keuangan jadi tidak bisa mengakses KUR. 

Maka gagasan KUR berbasis masjid bisa membantu mereka yang lemah ekonominya mendapatkan KUR. Kalau gagasan KUR berbasis masjid direalisasikan, DMI siap menjadi mitranya.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengingatkan agar masjid yang berada di kantor pemerintah mensyiarkan dan membangun kedamaian serta kesejukan. Dia berpesan agar masjid-masjid pemerintah dikelola secara baik sebagai pembawa pesan agama. Yakni membangun kedamaian di hati dan persaudaraan sesama umat manusia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement