Selasa 29 Oct 2019 04:33 WIB

Dari ‘Kaphe’ Ke Kafir: Istilah Yang Bikin Heboh dan Radikal?

Dari ‘Kaphe’ Ke Kafir: Istilah Yang Bikin Heboh dan Radikal?

Perlawanan rakyat Ternate. (Foto koleksi DR Muridan: Sampul buku tentang perjuangan Sultan Nuku)
Foto:
Pangeran Diponegoro naik kuda, mengenakan jubah dan surban, ketika beristirahat bersama pasukannya di bantaran sungai Progo, pada penghujung tahun 1830.

Senada dengan Tian Anwar, Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis pun menjelaskan tentang istilah kafir yang kini tengah ramai diperbincangkan. Dan bila ditelisik, perbincangan tentang istilah kafir muncul setelah Bahtsul Masail NU memutuskan untuk tidak menggunakan istilah tersebut bagi non-Muslim di Indonesia.

Kiai Cholil mengungkapkan, kata kafir setidaknya disebut sebanyak 525 kali dalam Alquran dan memiliki makna bermacam-macam.

"Ada 525 kata kafir dalam Alquran yang bermakna; pertama, enggan mengakui keesaan Allah, risalah Rasul-Nya dan hari kemudian," ujar KH Cholil kepada Republika.co.id melalui pesan tertulis, pada awal Maret siam.

Kedua, lanjut dia, kata kafir juga bermakna tidak bersyukur. Ketiga, bermakna menutupi dirinya dan orang lain dari Allah. Keempat, beriman tetapi tidak mengerjakan tuntunan Islam. Keenam, menjadikan agama sebagai permainan.

"Kalau dalam aqidah Islam yang ada dalam Alquran hanya mengenal kata dan istilah Muslim, kafir, musyrik. Adapun orang Muslim yang keluar dari Islam disebut murtad. Begitu yang saya ketahui," ucap KH Cholil.

Dia mengatakan, dalam konteks negara Indonesia sendiri hanya dikenal adanya istilah warga negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA). Namun, menurut dia, jikapun ingin menyebut orang yang tak beriman kepada Allah hendaknya tidak untuk mendiskriminasikannya.

"Sama-sama tidak baik jika takut menyebut orang yang tak beriman kepada Allah SWT dengan nama kafir, demikian juga orang yang terlalu berani menyebut kafir kepada setiap orang yang tak sependapat dengan pahamnya," katanya.

"Katakan kafir kepada yang tak beriman kepada Allah SWT di negeri ini tanpa harus merendahkan, mengancam dan mendiskriminasinya dalam bernegara," tambahnya.

Wilhelm Bernhard Johann Antoon Scheepens a

Baca selengkapnya di artikel ""Pembunuhan Aceh" Bikin Gentar Marsose Belanda", https://tirto.id/cE87

Wilhelm Bernhard Johann Antoon Scheepens

Baca selengkapnya di artikel ""Pembunuhan Aceh" Bikin Gentar Marsose Belanda", https://tirto.id/cE87

Wilhelm Bernhard Johann Antoon Scheepens

Baca selengkapnya di artikel ""Pembunuhan Aceh" Bikin Gentar Marsose Belanda", https://tirto.id/cE87

Wilhelm Bernhard Johann Antoon Scheepens

Baca selengkapnya di artikel ""Pembunuhan Aceh" Bikin Gentar Marsose Belanda", https://tirto.id/cE8epala Marsose

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement