REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tak hanya menyediakan tempat untuk shalat, Grand Mosque juga menyediakan sejumlah fasilitas pendukung yang tak hanya digunakan untuk keperluan agama, tapi juga untuk pengembangan kebudayaan.
Di masjid ini, terdapat sebuah teater yang bisa menampung 100 hingga 300 orang. Di sinilah sejumlah seminar bertema agama, budaya, maupun ilmu pengetahuan diadakan.
Di masjid ini pula, terdapat perpustakaan seluas 350 meter persegi yang memiliki ribuan koleksi buku agama. Melalui perpustakaan ini, mereka yang tertarik belajar tentang Islam bisa menambah pengetahuannya. Perpustakaan ini dibuka setiap hari, kecuali pada Jumat dan Sabtu yang merupakan hari libur bagi masyarakat Kuwait.
Di dalam kompleks masjid ini juga terdapat bangunan khusus untuk perempuan yang dibangun pada 2006. Di bangunan inilah, para Muslimah dapat melaksanakan kegiatan.
Bangunan khusus ini dikelola sepenuhnya oleh perempuan, mulai dari staf administrasi hingga tukang bersih-bersih. Di sini, juga terdapat sebuah ruangan teater yang bisa menampung hingga 500 orang.
Grand Mosque pun dilengkapi dengan ruangan eksebisi. Dibuka pada 2007, ruangan ini menyimpan replika Alquran yang berasal dari masa kekhalifahan Utsman Bin Affan.
Ruang eksebisi ini dibuat untuk menunjukkan bahwa Kuwait memiliki tekad kuat dalam memajukan budaya Islam, melindungi literatur, serta manuskrip Islam.