Jumat 25 Oct 2019 08:30 WIB

Perajin Kayu Terkemuka di Dunia Islam

Para perajin kayu menampilkan ciri khas serta teknik masing-masing.

Rep: Yusuf Asshidiq/ Red: Agung Sasongko
Sejumlah santri di Pesantren Kaligrafi Alquran Lemka Sukabumi tengah mengikuti ujian akhir kaligrafi Senin (21/5).
Foto: Republika/riga
Sejumlah santri di Pesantren Kaligrafi Alquran Lemka Sukabumi tengah mengikuti ujian akhir kaligrafi Senin (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkembangnya industri kerajinan kayu tak lepas dari kontribusi para perajinnya. Mereka sangat ahli dalam bidangnya sehingga mampu menghadirkan produk kayu berkualitas. Keindahan ornamen dan desain kreasi perajin kayu Muslim dikenal di seluruh dunia hingga berabad-abad kemudian.

Para perajin kayu menampilkan ciri khas serta teknik masing-masing. Salah satunya bernama Haci Mengimberti. Ia mengukir hiasan pada mimbar kayu yang terdapat di Masjid Alaeddin di Konya yang dibangun pada 1155.

Baca Juga

Nama lain seperti diungkap Jonathan Bloom dan Sheila Blair adalah Abdallah ibnu Mahmud al-Naqqash yang membuat pintu berukir di Masjid Kasaba pada 1366. Selain itu, Ibnu Neccar pun menampilkan keahliannya dalam mendekorasi ornamen kayu di tembok Kota Kastamonu.

Mimbar masjid termasuk yang paling banyak berhias ukiran kayu. Kadang untuk satu mimbar yang berukuran besar dikerjakan oleh beberapa perajin sekaligus. Misalnya, mimbar yang berada di Masjid Hama di Damaskus, Suriah. Pengerjaannya dilakukan oleh beberapa perajin terkemuka sekaligus, yakni Ali ibnu Makki dan Abdallah Ahmad pada 1302, lalu diteruskan oleh Abu Bakr ibnu Muhammad, serta dekorasinya oleh Ali ibnu Uthman.

Sementara itu, kreasi desain ukir menawan dipersembahkan Ahmad ibnu Isa pada mimbar Masjid Al-Ghamri, Kairo, Mesir. Ia menampilkan pola 12 bintang yang dipenuhi aneka ornamen hiasan dalam berbagai macam bentuk. Perajin ini juga tercatat membuat hiasan ukir pada mimbar di Madrasah Abu Bakr ibnu Munzir di Kairo.

Kreasinya yang lain turut dibawa ke kota suci Makkah oleh Sultan Khushqadam pada 1462. Adapun mimbar untuk Masjid Agung Aleppo merupakan buah karya dari perajin terkemuka asal Mosul, Muhammad ibnu Ali, pada 1300.

Jonathan Bloom dan Sheila Blair mengatakan, ukiran kayu yang mengagumkan dari era kejayaan Islam juga dapat dilihat di Masjid Nabawi, Madinah. Ragam ukiran itu dipesan berdasarkan titah Sultan Baybar I dari Dinasti Mamluk pada 1260. Di antara perajin yang memberi kontribusi adalah Abu Bakr ibnu Yusuf.

Desainer lain dengan keahlian luar biasa adalah Yahya ibnu Ahmad, yang meninggal pada 1336. Ia dikenal karena kemampuannya dalam menyajikan pola kreasi yang indah dan halus, baik pada ukiran daun pintu, lis, jendela, mimbar, maupun aneka perabot.                                                  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement