Rabu 23 Oct 2019 19:55 WIB

Seruan Imam Kanada Larang Pilih Non-Muslim Picu Kontroversi

Imam Kanada melarang memilih non-Muslim dalam Pemilu ke-43 Kanada.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Ceramah agama Islam (ilustrasi)
Foto: Republika
Ceramah agama Islam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, VICTORIA –  Warga Kanada telah melaksanakan Pemilihan Umum ke-43 yang berlangsung di 338 daerah pemilihan pada 21 Oktober 2019 lalu. 

Namun, beredar video satu pekan sebelum pemilu digelar, yang memperlihatkan Imam Younus Kathrada tengah berkhutbah di Provinsi British Columbia, Kanada. Video tersebut diunggah ke YouTube. 

Baca Juga

Dalam khutbahnya di video itu, Imam Younus menyeru kepada jamaahnya untuk tidak memilih salah satu kandidat manapun lantaran mereka bukan Muslim dan diduga membela pandangan yang dianggap menghujat Islam.

Ia mengingatkan jamaahnya, bahwa mereka memiliki dua malaikat di samping mereka yang merekam semua tidakan dan kata-kata seseorang, termasuk siapa yang dia pilih dalam pemilu tersebut.

"Pada Hari Penghakiman, kamu akan berdiri di hadapan Allah dan ditanya tentangnya. Tanyakan pada dirimu sendiri, apa yang akan aku katakan Allah ketika Allah bertanya kepadaku: 'Kamu memilih non-Muslim yang kotor, mengapa?" Kata Imam Younuse, dilansir di Sputnik International, Rabu (23/10).

Lebih lanjut, dalam khutbahnya itu ia berargumen bahwa semua kandidat dalam pemilu itu 'jahat' karena mereka menyetujui homoseksualitas dan mendukung 'zionis', yang menurutnya tidak dapat diterima umat Islam.

Ini bukan khutbah pertama Imam Younus yang dipandang cukup kontroversial. Pada Desembar 2018, ia pernah memperingatkan umat Islam agar tidak merayakan Natal dengan orang Kristen. Ia beralasan hal itu adalah dosa yang lebih buruk daripada perzinaan, dusta atau pembunuhan.  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement