Rabu 23 Oct 2019 21:00 WIB

FOZ Sambut Positif Menag dari Kalangan Militer

FOZ berharap menag mampu menjaga keutuhan dan keberagaman Indonesia.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Menteri Agama Fachrul Razi memberikan sambutan saat serah terima jabatan (Sertijab) di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (23/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri Agama Fachrul Razi memberikan sambutan saat serah terima jabatan (Sertijab) di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Presiden Indonesia Joko Widodo telah resmi melantik Jenderal (Purn) Fachrul Razi sebagai Menteri Agama (Menag) baru yang menanggantikan Lukman Hakim Saifuddin. Ketua Umum Forum Zakat (FOZ), Bambang Suherman mengatakan, kehadiran Menag baru dari kalangan militer akan menciptakan peluang yang lebih positif.

"Keyakinan kami Militer, profil yang paling mengerti menjaga keutuhan dan keberagaman Indonesia, justru melihat ini sebagai peluang positif, bagi kita ruang partisipasi yang dibuka luas. Ada hal-hal yang tidak bisa dibuka dengan non militer," kata Bambang di Jakarta, Rabu (23/10).

Bambang mengatakan, sudah mengenal profil dari Fachrul yang mengemban tugas di TNI, yang sudah dekat dengan masyarakat. Ia berharap profil keramahan Menag baru terus menjadi inspirasi dalam pengelolaan berbagai macam kelompok.

"Kami bahkan tidak meragukan kapasitas beliau dalam mengelola konfliknya. Beliau latar belakangnya militer, dan berasal dari Aceh, jadi di Aceh dengan Undang-Undang yang khas, dan latar belakang kondisi sosial Aceh, menurut saya membuthkan orang yang punya pengalaman dalam mengelola konflik dan keberagaman," ungkap Bambang.

Selain itu, Bambang juga berharap Kementerian Agama memiliki saluran komunikasi yang terbuka untuk mendiskusikan suatu masalah, tanpa harus dilakukan pendekatan-pendekatan terlebih dahulu. "Sebelumnya relatif susah, walaupun dengan eselon cukup bagus," kata dia.

Sementara itu, Fachrul Razi mengatakan sedang menyusun upaya-upaya yang dapat menangkal radikalisme yang muncul di Indonesia. Fachrul  mengungkapkan, Jokowi memilihnya karena ia dianggap punya berbagai terobosan menghadapi radikalisme yang akhir-akhir ini semakin banyak terjadi.

"Saya berpikir mungkin beliau membayangkan juga bahwa belakangan ini potensi-potensi radikalisme cukup kuat sehingga beliau berpikir pasti pak Fachrul mungkin punya terobosan-terobosan lah dalam kaitan menangkal radikalisme ini," ujar Fachrul

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement