Selasa 22 Oct 2019 01:26 WIB

Hari Santri 2019, Kiai Said: Tak Mungkin Santri Adu Domba

Hari Santri 2019 memotivasi peran nyata santri.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH  Said Aqil Siroj (kiri)
Foto: Thoudy Badai
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengatakan para santri yang tersebar di seluruh Tanah Air memiliki peranan besar dalam mengisi kemerdekaan Indonesia.

"Peran santri di Indonesia ini sangat besar, sangat jelas sebelum setelah dan sekarang saat mengisi kemerdekaan," kata dia menanggapi peringatan Hari Santri 2019 di Gedung PBNU Jakarta, Senin (21/10).

Baca Juga

Menurutnya, selama ini santri di Tanah Air juga memiliki peranan dalam hal mengisi peradaban maupun budaya untuk memajukan bangsa dan negara. Hal itu dibuktikan dengan keberadaan pondok pesantren.

Bahkan, Kiai Said mengklaim pondok pesantren lebih unggul dari lembaga-lembaga yang lainnya. Alasannya, pesantren mempunyai kapital sosial yang luar biasa serta memiliki kebijaksanaan lokal, etika, niat, dan visi misi ke depan yang baik.

Oleh karena itu, ia menyakini para santri yang menimba ilmu di pondok pesantren tidak akan melakukan perbuatan menyalahi aturan dan norma sosial termasuk unjuk rasa. "Tidak mungkin santri demo, tidak mungkin santri menggerakkan adu domba, tidak mungkin santri menyebarkan ujaran kebencian," katanya.

Terkait peranan santri dalam keikutsertaan menangkal radikalisme dan terorisme, Said mengatakan hal itu dilakukan melalui pendidikan, ceramah, pemahaman agama dan lain sebagainya.

Menurutnya, melalui jalur pendidikan serta pemahaman agama yang benar maka tindakan kekerasan, radikalisme hingga terorisme dapat diatasi di Tanah Air.

Namun, untuk memberantas radikalisme dan terorisme peran pemerintah diutamakan sekali melalui aparat keamanan. "Kalau memberantas teroris itu ya Densus, kalau pesantren itu (pemahaman) kontra-radikal. NU itu kontra-radikalisme," ujar dia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement