Kamis 17 Oct 2019 23:41 WIB

Kekuatan Iman Istri Salihah di Balik Kedigdayaan Firaun

Asiah dijadikan teladan keimanan dan istri salihah.

Patung Sphinx dan Piramida Giza di Mesir (ilustrasi).
Foto: AP
Patung Sphinx dan Piramida Giza di Mesir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Nabi Musa AS diperintahkan Allah SWT menyadarkan Raja Firaun agar mengakui Allah SWT. Nabi Musa AS mengajarkan bahwa yang patut disembah adalah Allah SWT, bukan Firaun.

Mendengar dakwah Nabi Musa AS, Firaun justru sangat marah. Dia pun memerintahkan seluruh jenderal dan tentaranya untuk membunuh Nabi Musa AS. Dia memiliki 7.000 jenderal yang superkaya dan berpengaruh.

Baca Juga

Namun, di balik situasi istana Firaun yang mencekam, ternyata istri Firaun yang bernama  Asiah mengimani apa yang diyakini Nabi Musa AS. Selama ini Firaun mengancam semua rakyatnya untuk tidak menerima ajaran Musa, tapi istrinya justru percaya terhadap ajaran Nabi Musa AS. Pada malam hari, Asiah selalu mengerjakan shalat dan memohon pertolongan Allah SWT. Mengetahui Asiah mengimani Nabi Musa AS, Firaun semakin marah.

Firaun menyuruh  Asiah meninggalkan keimanannya. Dia mengancam akan menyiksa  Asiah jika masih mengikuti ajaran Nabi Musa AS. Tapi, apa jawaban Asiah kepada suaminya yang juga raja kejam? “Aku tidak takut terhadap ancamanmu. Aku tidak akan meninggalkan keimananku kepada Allah SWT,” kata  Asiah.

Firaun akhirnya menyiksa  Asiah. Kedua tangan dan kaki  Asiah dipaku. Dibiarkan seperti itu, Firaun berpikir  Asiah agar meninggalkan agamanya. Tapi, berbagai jenis hukuman tak menggoyahkan keimanan Asiah. Firaun semakin marah sehingga sudah tidak cinta lagi terhadap istrinya. Asiah pun digantung dengan rambutnya sendiri. Dia dijemur di tengah terik matahari.

Asiah berdoa kepada Allah SWT. “Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim,” ujar Asiah, seperti tertulis dalam ayat 11, surah at-tahrim.

Allah SWT mengabulkan doa Asiah. Allah SWT mengirimkan awan untuk melindungi Asiah dari terik matahari. Asiah juga diperlihatkan istana yang megah di surga. Hal itu semakin mempertebal keimannya kepada Allah SWT. Siksaan terasa semakin ringan. Tak lama, malaikat maut mencabut ruh Asiah. 

Asiah wafat dalam keadaan pasrah kepada Allah SWT dan saat berdakwah membela ajaran Islam. Semoga Muslimah sekalian bisa mengambil hikmah dan mengikuti jejak  Asiah, wafat dalam keadaan teguh menggenggam tauhid. 

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement