REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sejumlah riwayat menyebutkan bahwa nama Muhammad telah ada bahkan sebelum Nabi Adam diciptakan.
Imam Jalaluddin Abdurrahman as-Suyuti dalam kitab al-Hawi li al-Fatawi, yang juga dikutip dalam kumpulan tanya jawab keagamaan-pustaka Ilmu Sunni Salafiyah KTB menyebutkan bahwa Nabi Adam berwasiat pada Nabi Syith agar setiap berzikir menyebut nama Allah menyertakan juga dengan menyebut nama Nabi Muhammad.
Hal itu karena Nabi Adam melihat nama Nabi Muhammad selalu berdampingan dengan asma Allah tertulis meliputi Arasy, di seluruh tempat di langit, di kamar-kamar surga, di leher para bidadari, di dedaunan pepohonan Thuba, di seluruh dedaunan pohon sidratul muntaha di seluruh sudut benteng dan di setiap dahi antara kedua mata malaikat.
Karenanya Nabi Adam mewasiatkan Nabi Syits untuk memperbanyak berzikir menyebut nama Baginda Nabi Muhammad SAW, sebab seluruh malaikat di alam para malaikat senantiasa berzikir menyebut namanya.
Dalam hadis Imam Tirmizi, Rasulullah menjelaskan saat ditanya sahabat tentang kapankah ditetapkan kenabian pada dirinya. Rasulullah pun menjawab ketika Adam masih berada di antara ruh dan jasad.
Begitu pun pada hadis Imam at-Thabrani diriwayatkan dari Imam Qatadah bahwa Nabi Muhammad bersabda: “Akulah Nabi pertama yang diciptakan dan yang paling akhir diutus.” Hal ini menjelaskan, bahwa nama Muhammad sudah ada sebelum adanya manusia.
Nama Muhammad pun telah disebutkan nabi-nabi sebelumnya. Salah satunya oleh Nabi Isa AS. Hal ini dijelaskan dalam Alquran surah as-Shaff ayat 6: “Dan memberi kabar gembira dengan kedatangan rasul setelahku bernama Ahmad. Begitu pun dengan Nabi Musa AS yang memohon pada Allah SWT agar termasuk kedalam umat Muhammad. Nabi Musa menyebutnya dengan nama Ahmad.