REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa resmi menjadi mitra dalam pengurangan risiko bencana. Mereka menyepakati nota kesepahaman saat Rakornas Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana di Pangkal Pinang, Bangka Belitung.
Di dalam rakornas tersebut menjadikan tiga lembaga nonpemerintah sebagai mitra dari BNPB. Di antaranya DMC Dompet Dhuafa, Yayasan Sayangi Tunas Cilik Indonesia, dan Wahana Visi Indonesia. DMC Dompet Dhuafa mengungkapkan rasa syukurnya dapat menjadi mitra BNPB.
"Saya kira ini sebuah komitmen yang bagus antara pemerintah dan lembaga non pemerintah, karena terkait mitigasi kebencanaan adalah kewajiban semua pihak dan perlu kerja sama dan koordinasi terkait itu," kata General Manager Pengurangan Risiko Bencana DMC Dompet Dhuafa, Awaluddin kepada Republika.co.id, Senin (14/10).
Awaluddin menegaskan DMC Dompet Dhuafa telah memikirkan beberapa ide terkait perencanaan pengurangan risiko bencana. Menurutnya, program kebencanaan tersebut telah digodok oleh Dompet Dhuafa di berbagai daerah.
Dompet Dhuafa telah melakukan penelusuran potensi bencana, dan penelusuran kawasan rawan bencana. "Serta memberi pendidikan tanggap kebencanaan bagi masyarakat dan anak sekolah, serta mengawal revisi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana," ujarnya.
Dalam Rakornas Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana, Dompet Dhuafa juga mendapatkan kesempatan mempresentasikan bagaimana penggunaan dana zakat, infaq, wakaf dan sedekah (Ziswaf). Dengan dana Ziswaf Dompet Dhuafa respon bencana, melakukan pemulihan pascabencana, dan mitigasi kebencanaan.
"Ini adalah amanah sekaligus tantangan buat kami DMC Dompet Dhuafa dalam mengembangkan lembaga kami. Insya Allah tidak mengecewakan," tegas Awaluddin.