Ahad 13 Oct 2019 16:15 WIB

Aa Gym: Berhentilah Berharap Apa Pun pada Makhluk

Aa Gym menjelaskan Allah tahu apa pun kebutuhan makhluknya.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Ulama kondang Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) meluncurkan produk pertanian berupa pupuk organik yang diproses melalui teknologi biokonversi. Yakni, dengan memanfaatkan peran larva lalat black soldier fly (BSF).
Foto: dok. Istimewa
Ulama kondang Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) meluncurkan produk pertanian berupa pupuk organik yang diproses melalui teknologi biokonversi. Yakni, dengan memanfaatkan peran larva lalat black soldier fly (BSF).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pendakwah kondang asal Bandung Jawa Barat Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) mengajak umat Muslim untuk mengevaluasi diri. Menurutnya umat harus berhenti berharap kepada sesama makhluk ciptaan Allah dan meniatkan melakukan segala hal atas dasar mencari ridha Allah SWT.

"Setop berharap apapun dari makhluk. Allah tahu keperluan kita, Allah tahu keinginan kita dan apa yang terbaik untuk kita. Orang tidak bisa membawa manfaat tanpa izin Allah. Mau ngapain berharap-harap ke mahkhkuk. Mau ngapain berharap dipuji," ujar dia saat berceramah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (13/10).

Baca Juga

Aa Gym menceritakan sedikit pengalamannya saat diwawancarai oleh wartawan televisi. Ketika itu dia diminta untuk bergaya di kudanya untuk menunjukkan tentang bagaimana cara menjaga kesehatan dalam sehari-hari. Dia juga diminta untuk tampil sedang memanah.

Namun, Aa Gym yang mengaku selama ini enggan direkam video saat berkuda karena khawatir riya, akhirnya momen saat dia berkuda dan memanah pun direkam. Saat memanah, dia gagal melesatkan panah ke sasaran. Padahal kata Aa Gym, selama ini selalu kena sasaran.

Begitupun saat berkuda yang membuat dirinya sampai terjatuh. "Bawa busur, sambil memanah, lagi bawa.. eh tiba-tiba kudanya berhenti sendiri, terseret lagi oleh kuda. Duh riya teh susah. Allah tahu. Kuda mah enggak salah, Allah saja yang menghendaki, Allah tahu ini lagi pamer, lagi sok jago. Untung tidak apa-apa hanya luka-luka sedikit," ujarnya.

Aa Gym dalam kesempatan itu menjelaskan, seorang Muslim harus menyadari bahwa Allah tahu isi hati hambanya. "Enggak usahlah ingin dipuji. Dikagumi, kalau gitu bagaimana dong, PDLT, Perbaiki Diri Lakukan Terbaik, bukan untuk dipuji tapi mencari ridha Allah," ungkapnya.

Perlukah menjadi juara? Aa Gym mengatakan tidak perlu karena yang diperlukan adalah menjadi yang terbaik. Perkara menjadi juara juga urusan alias takdir Allah. Melakukan sesuatu itu harus dengan niat yang baik dan cara yang terbaik.

"Misalnya ketika santri ingin bertanding, minta doakan jadi juara. Tidak penting jadi juara mah yang penting mah jadi amal. Misalnya lagi, doakan untuk juara musabaqah tilawatil Quran, enggak akan didoakan (saya) jadi juara tapi semoga jadi amal saleh," ujarnya.

Bagi Aa Gym, tidak menjadi juara itu tidak masalah. "Apa mau dibikinin piagamnya. Pialanya tinggal beli, piagam tinggal cetak. Tapi diterima oleh Allah itu yang tidak akan bisa dibuat oleh siapa-siapa," papar Aa Gym.

Dalam ceramahnya itu Aa Gym juga menyinggung soal kekerasan yang banyak terjadi akhir-akhir ini. "Kali ini melihat kekerasan yang banyak sekarang terjadi, kita akan bahas surat Ali Imran ayat 159," kata dia yang dilanjutkan dengan pembacaan surat tersebut.

Usai ayat itu dilantunkan, Aa Gym menuturkan, bahwa hanya rahmat Allah engkau bersikap lemah lembut kepada mereka, dan sekiranya engkau bersikap kasar dan berhati keras, niscaya orang-orang akan menjauh dari sekitarmu.

"Maafkanlah mereka, mohonkan ampunan bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian setelah kau bulatkan tekad, pasrahkan kepada Allah, sesungguhnya Allah mencintai orang yang pasrah hanya kepada Allah," ujar Aa Gym menerjemahkan ayat tersebut.

Bagi Aa Gym, ayat itu sangat penting dalam melihat kekerasan-kekerasan yang ada. "Tidak ada orang yang simpati kepada kekerasan kecuali memang ahli kekerasan, bukan simpati, tapi nafsunya terpuaskan. Kita pedih melihat kekerasan dan cenderung kekerasan itu hanya akan menimbulkan kekerasan lainnya," katanya.

Aa Gym menjelaskan, di dalam Islam memang terdapat peperangan. Tapi itu dengan alasan yang benar, niat yang benar, cara-cara yang penuh kemuliaan, tidak ada kezaliman dan tidak ada kekejian.

"Dan ada aturan yang sangat ketat di dalam Islam karena perang bukan memuaskan nafsu. Semua kekerasan dan kekejian adalah nafsu. Karena kalau pakai hati, kita bisa menegakkan keadilan tanpa kekerasan," paparnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement