REPUBLIKA.CO.ID,MAROS -- Pucak Maros adalah daerah perbukitan di pedalaman Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Tepat di atas salah satu bukti terdapat masjid dan rumah-rumah panggung dari kayu tempat anak-anak penghafal Alquran menetap.
Suasana alam Pucak Maros yang tenang, jauh dari hiruk pikuk dan kebisingan kota dimanfaatkan oleh anak-anak penghafal Alquran. Mereka yang bercita-cita menjadi hafiz Alquran mengaku lebih mudah dan tekun saat menghafal Alquran di Pucak Maros.
Masjid dan rumah-rumah panggung di Pucak Maros tempat anak-anak menghafal Alquran adalah Pondok Pesantren Tahfidz Ummul Quro Pucak Hidayatullah. Pesantren yang terletak di atas bukit ini dirintis oleh dai tangguh Baitul Maal Hidayatullah (BMH) sejak tahun 2011.
Muhammad Khairul Hidayat (13 tahun), salah seorang santri Pesantren Tahfidz Ummul Quro Pucak bercita-cita menjadi hafiz dan ulama besar. Di usia 13 tahun, Hidayat hafal 10 juz dengan baik setelah menghafal Alquran selama setahun di Pucak Maros.
Anak berusia 13 tahun itu semangat menghafal Alquran karena ingin membahagiakan kedua orang tuanya. Di samping itu dia juga mengaku sangat ingin menjadi ulama besar seperti Ustaz Adi Hidayat.
"Cita-cita saya ingin hafiz Alquran karena ingin dapat bertemu dengan Allah SWT, dan ingin membahagiakan kedua orang tua saya nanti di akhirat," kata Hidayat saat ditemui Republika di Pucak Maros akhir pekan lalu.p
Santri lainnya, Mudi Abdullah (14) sudah dua tahun belajar di Pesantren Tahfidz Ummul Quro Pucak. Kini anak yang masih berusia 14 tahun itu sudah mampu menghafal Alquran sebanyak 8 juz dengan baik.
Sama seperti teman-temannya yang lain, Abdullah juga ingin menjadi ulama besar seperti Ustaz Abdul Somad. Para santri Pesantren Tahfidz Ummul Quro Pucak yang jumlahnya sekitar 80 anak hampir semuanya bercita-cita menjadi dai.
Abdullah juga mengungkapkan motivasinya menjadi santri penghafal Alquran di Pucak Maros. "Cita-cita saya ingin hafiz Alquran karena ingin mendapat ridho Allah dan ingin masuk surga, saya juga punya cita-cita ingin menjadi dai seperti Ustaz Somad," ujarnya.
Di Pucak Maros para santri secara rutin menghafal Alquran setelah shalat Subuh. Kemudian jam 09.00 sampai 11.00 WITA melakukan murojaah atau mengulang hafalan. Setelah shalat Dzuhur ada kegiatan mengaji lagi dan setelah shalat Asar belajar bahasa Arab. Setelah shalat Magrib ada kegiatan mengaji dan belajar.