REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Manusia tidak pernah lepas dari salah dan lupa, maka hendaknya senantiasa bertobat memohon ampunan kepada Allah. Saat ini, banyak orang mengaku hijrah tetapi pada kenyataannya tidak benar-benar meninggalkan kemaksiatannya.
Ustaz Ilham Wahyudi menegaskan, hijrah atau tobat harus dilakukan dengan sungguhsungguh. Ia menjelaskan, berdasarkan kitab Riyadush Shalihin, tobat berasal dari kata tabayatubu- taubatan yang bermakna kembali.
"Secara istilah, tobat berarti kembali dari melakukan kemaksiatan menuju ketaatan kepada Allah SWT. Jadi, tadinya suka maksiat, tapi setelah ikut pengajian mendengar kalam Allah, hadis Nabi, kemudian dia kembali tadinya tersesat," ujar Ustaz Ilham dalam kajian di Pondok Indah, belum lama ini.
Hal itu sesuai firman Allah dalam surah al- Fatihah ayat enam dan tujuh, "Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
Ustaz Ilham menjelaskan, jalan yang Allah murkai berarti kaum Nasrani, sedangkan jalan sesat bermakna Yahudi. "Ketika seseorang itu sesat, menjadi ahli maksiat, berzina, mencuri, gibah, tapi saat dia istighfar, mohon ampunan Allah, maka segala dosa-dosanya Allah ampuni," paparnya.
Dia menambahkan, Allah akan mengampuni semua dosa manusia sepanjang bukan termasuk dosa-dosa besar. Namun, Ustaz Ilham menegaskan, seorang Muslim tidak boleh menyepelekan sebuah dosa. Selama ini, kata dia, banyak manusia menyepelekan dosa yang dilakukan.
"Mungkin dosa kecil, tapi kalau rutin kita lakukan akan jadi besar. Sekali kita berbuat dosa, hati kita yang tadinya putih mulai ada titiktitik hitam. Maka tertutuplah cahaya Allah dari hatinya," kata dia.
Bila seandainya dosa sering dianggap sepele, lanjutnya, maka harus berhati-hati. Pasalnya, tidak ada yang tahu kapan Allah mencabut nyawa kita.
Salah satu dosa kecil yang sering diremehkan, kata dia, yakni kencing berdiri. "Saya sering lihat laki-laki kencing berdiri di samping mobil lalu di tengah bannya. Mungkin kecil, tapi bisa mengantarkan orang masuk ke neraka," ujar Ustaz Ilham.
Dirinya menjelaskan, bila seorang manusia melakukan kemaksiatan yang tidak diketahui serta tidak melibatkan orang lain, Allah akan memaafkan jika ia benar-benar ingin bertobat. "Syarat pertama agar Allah maafkan yaitu berhenti lakukan kemaksiatan. Misalnya, tadinya suka minum khamar, maka harus langsung berhenti," ujar Ustaz Ilham menegaskan.