Jumat 11 Oct 2019 09:44 WIB

Sepuluh Tingkatan Hamba Allah

Tingkatan paling tinggi adalah pandai menjaga ucapan.

Ustadz Ahmad Muhajir
Foto: Irwan Kelana/Republika
Ustadz Ahmad Muhajir

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR –  Tingkatan hamba Allah itu bermacam-macam. Hal itu didasarakan pada iman, Islam, ilmu, amal dan akhlaknya.

“Dalam Kitab Nashoihul ‘Ibad disebutkan, paling tidak ada 10 tingkatan seorang hamba Allah,” kata Ustadz Muhajir Affandi saat mengisi pengajian guru dan tenaga kependidikan Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di Masjd Al-Ikhlas Bosowa Bina Insani, Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/10).

Dosen Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor itu menjelaskan satu per satu tingkatan hamba. "Pertama, tidaklah dikatakan seseorang itu mukmin, sehingga ia menerapkan pola sikap yang lembut terhadap sesama," ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Kedua,  tidak dikatakan mempunyai  kelembutan hati, sehingga  ia bisa menahan diri terhadap sesuatu.

Ketiga, tidak dikatakan Muslim kalau orang lain tidak  terhindar dari kejahatan lisan  (lidah) dan tangannya.

Keempat, tidak dikatakan Muslim, kalau  ia tidak mempunyai ilmu.

Kelima, tidak dikatakan berilmu kalau tidak mengamalkannya.

Keenam, tidak dikatakan mengamalkan ilmunya, kecuali zuhud kepada Sang Pencipta.

Ketujuh, tidak dikatakan zuhud kalau tidak wara (hati-hati).

Kedelapan,  orang tidak disebut wara kalau  tidak rendah hati (tawadhu).

Kesembilan, tidak dikatakan tawadhu,  kalau  ia tahu siapa dirinya.

Kesepuluh, orang  dikatakan tahu  jati dirinya, kalau ia bijaksana dalam ucapannya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement