Kamis 10 Oct 2019 07:00 WIB

Masyarakat India Mempraktikan Terapi Warna Sejak Lama

Di dalam tradisi India dikenal yang namanya chakra.

Aneka warna warni (ilustrasi)
Foto: Metro
Aneka warna warni (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di dalam tradisi India dikenal yang namanya chakra, yakni titik atau simpul energi dalam tubuh manusia. Menurut tradisi chakra, kesehatan adalah kesatuan menjaga keseimbangan fisik dan emosi.

Di India, sekelompok ahli pengobatan Ayurvedic menjelaskan, warna yang terkait dengan tujuh chakra utama, yang menurut sistem mereka merupakan pusat rohani di tubuh, terletak di sepanjang tulang belakang, jelas Dorothy Parker, dalam karyanya Color Decoder.

Baca Juga

Terdapat tujuh chakra dan masing-masing terkait dengan organ tertentu dalam tubuh. Tiap chakra memiliki warna dominan, tetapi ini dapat menjadi warna yang tidak seimbang. Jika hal ini terjadi dapat menyebabkan penyakit dan percabangan fisik lainnya, kata Dorothy Parker.

Dengan memperkenalkan warna yang sesuai, penyakit ini dapat diperbaiki. Ketujuh chakra tersebut adalah, pertama, warna merah, terletak di bagian bawah tulang belakang. Warna ini digunakan untuk merangsang tubuh dan pikiran serta meningkatkan sirkulasi.

 

Kedua, warna orange, terletak di daerah panggul. Digunakan untuk menyembuh kan paru-paru dan untuk meningkatkan energi. Ketiga, warna kuning, terletak pada solar kekusutan. Digunakan untuk mendorong urat dan membersihkan tubuh.

Keempat, warna hijau, terletak di jantung. Kelima, warna biru, terletak di tenggorokan. Digunakan untuk meng obati penyakit dan meringankan rasa sakit. Keenam, warna indigo, yakni di bagian rendah pada dahi. Digunakan untuk meringankan masalah kulit. Ketujuh, warna violet, terletak di atas kepala Meskipun kromoterapi telah dibuktikan manfaatnya oleh Ibnu Sina dan tradisi India, namun tidak membuatnya bebas dari kritik.

Beberapa kritikus kromoterapi melontarkan pandangan bahwa ilmu kedokteran ini adalah palsu belaka. Mereka juga menuturkan belum ada bukti bahwa warna adalah unsur kunci dalam proses penyembuhan bagi si sakit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement