REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan tentang moderasi beragama dalam acara Konferensi Internasional pertama tentang keagamaan dan pendidikan (The 1st Internasional Conference on Relegion and Education/INCRE) 2019 di Bintaro, Tangerang, Selasa (8/10).
Lukman mengatakan, moderasi beragama bukanlah moderasi agama, karena agama sudah pasati moderat. Menurut dia, moderasi beragama yang terus disosialisikan Kemenag adalah bagaimana cara mengamalkan ajaran-ajaran agama secara moderat.
Karena itu, menurut dia, moderasi beragama ini harus terus disosialisikan secara terencana melalui pendidikan. “Hanya melalui pendidikanlah cara yang sangat efektif untuk menebarkan perspektif moderasi beragama ini,” ujar Lukman saat membuka kegiatan INCRE 2019 di Hotel Santika, Bintaro, Tangerang, Selasa (8.10).
Sementara, lanjut dia, pendidikan yang paling strategis dalam memberikan moderasi beragama adalah pendidikan keluarga. Karena itu, kata dia, Kemenag selama ini memberikan bimbingan perkawinan kepada calon orang tua agar bisa mendidik anaknya sesuai dengan perspektif moderasi beragama.
“Tapi yang ingin saya sampaikan adalah bahwa pendidikan keluarga itu sangat strategis dalam memberikan pemahaman bagaimaan cara kita beragama yang moderat,” ucapnya.
Melalui pendidikan keluarga itu, kata Lukman, maka masyarakat Indonesia akan mampu mewujudkan agama yang sesuai dengan tujuan-tujuan mulianya, bukan justru melahirkan menimbulkan kerusakan-kerusakan.
“Oleh karenanya, melalui konferensi Internaisonal ini mudah-mudahan pemikiran dan konsep terkait dengan tema bisa memperkaya kita semua, sehingga harapannya tentu hasil konferensi Internasional ini bisa ditindaklanjuti,” kata Lukman.
Untuk diketahui, konferensi Internasional ini akan berlangsung pada 8-10 Oktober 2019 dan dihadiri seratus lebih tokoh agama dan akademisi dari negara-negara di Asia. Sebanyak 80 peserta akan mempublikasikan hasil penelitian mereka saat INCRE berlangsung.