REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH – Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menggelar diskusi untuk membangun platform guna melestarikan warisan budaya Islam. Diskusi tersebut berlangsung di Markas Sekretariat Jenderal OKI di Jeddah, Arab Saudi, Selasa (8/10) waktu setempat. Platform tersebut bertujuan untuk melestarikan dan melindungi warisan dan monumen dunia Muslim.
Sekretaris Jenderal OKI, Dr Yousef bin Ahmad al-Othaimeen, mengatakan proyek tersebut merupakan penegasan dari komitmen teguh organisasi ini untuk mempromosikan kerjasama negara-negara Muslim di bidang konservasi warisan Islam.
"Ini juga menerjemahkan keinginan organisasi ini untuk mengejar ketertinggalan dengan komunitas internasional dalam upaya peningkatan utuk melestarikan dan melindungi warisan budaya negara-negara anggota, sebagai saksi hidup akan kekayaan dan keragaman dunia Muslim," kata al-Othaimeen, dilansir di Arab News, Selasa (8/10).
Dia menambahkan, bahwa melindungi warisan Arab menambah dimensi budaya untuk mengembangkan kebijakan dan mempromosikan keterpaduan antara kebijakan budaya nasional dan program kerjasama internasional.
Direktur Departemen Warisan Fisik Kementerian Kebudayaan dan Pengembangan Pengetahuan UEA, Ismail Al-Hammadi, mengatakan platform tersebut akan berkontribusi untuk memberdayakan pilar budaya. Pada gilirannya, hal itu akan memperkuat ekonomi negara-negara OKI.
Pada kesempatan tersebut, Konsul Jenderal Prancis di Jeddah dan utusan untuk OKI, Mustafa Maharaj, juga menekankan perlunya keahlian asing dalam melakukan konservasi warisan Islam. Dengan demikian, itu dapat mengintegrasikan upaya antara OKI dan komunitas internasional.