Senin 07 Oct 2019 09:47 WIB

Seperti Apakah Kondisi Dunia Sebelum Muhammad SAW Diutus?

Dua kekuatan besar Romawi dan Persia tengah berkuasa.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Padang Pasir
Foto: wikipedia
Peninggalan Romawi di Yunani.

Sementara negara Romawi yang dipimpin Caesar memiliki peradaban yang dibangun atas teori filsafat dan argumen rasional Yunani dan Romawi. Ide-ide Socrates, Plato dan Aristoteles pun turun-temurun di antara mereka. Hukum mereka telah meluas ke wilayah wilayah sekitar laut tengah yang mencakup Syam, Mesir, dan Maroko.

Di mana saat itu keyakinan-keyakinan agama Nasrani dengan berbagai alirannya menyebar di negara-negara tersebut. Orang-orang Nasrani juga mengambil filsafat Yunani guna menjadikannya sebagai alat bantu pada saat berargumentasi dan untuk mengokohkan ajaran-ajaran di hadapan para penyembah berhala.

"Alexandria merupakan tempat bermuaranya penyatuan antara agama dan filsafat. Di sana ada sebuah aliran yang dikenal dengan sebutan Plato baru, yang muncul sekitar 200 M. Agama Nasrani pun mulai menyebar di Mesir, Maroko, Habasyah, dan Irak," katanya.

Di samping itu, sisa-sisa ajaran Yahudi masih menyebar di beberapa wilayah bagian utara Jazirah Arab seperti Yastrib. Mereka juga memiliki warisan dan peninggalan yang berupa keyakinan. 

Adapun orang-orang Arab mayoritas mereka berasal dari pelosok padang pasir dan bersatu di bawah aturan kabilah yang mengatur adat istiadat serta warisan orang-orang sebelum mereka. "Mereka dipimpin para kepala suku yang bertugas sebagai penengah di saat terjadinya perselisihan," kata Manan.

Syekh Manna mengatakan, sebagian orang Arab yang tinggal di perkotaan seperti Makkah, Yastrib (Madinah), Thaif ada bercocok tanam dan berprofesi sebagai produsen. Mereka ini adalah dari kalangan Quraisy yang dikenal ahli berdagang sehingga mereka sangat layak menentukan kode etik dalam urusan harta dan hubungan perdagangan.

Ketika itu, orang-orang Arab tidak menutup diri dari budaya yang ada di negara sekelilingnya. Bahkan perseteruan Abadi antara Persia dan Romawi memberi efek positif kepada mereka, sehingga Persia dan Romawi menjadi penolong bagi mereka dalam memukul mundur serangan orang-orang Baduy atas mereka.

Persia membangun pemerintah Hirah di tepian sungai Furot dan menjadikan Amr bin Adiy sebagai pemimpin untuknya. Raja terakhir yang memimpin Hira adalah Nu'man bin Mundzir al-Khamis, suami dari Hindun, yang memiliki julukan Abu Qabus, sahabat dari seorang jenius bernama Adz-Dzubyani. Khosrau pernah marah kepadanya lalu memasukkannya ke dalam penjara hingga dia wafat sekitar 602 Masehi.

Penduduk Arab yang bertempat tinggal di Hirah terpengaruh oleh peradaban Persia, sebagaimana orang-orang Ghassaniyah terpengaruh oleh peradaban Yunani dan paham keagamaan Romawi. Dan mereka memiliki hubungan kuat dengan orang-orang Arab yang tinggal di jantung Jazirah Arab. "Di sinilah ajaran-ajaran Yahudi mulai memasuki negara Arab mereka menjadikan beberapa daerah sebagai pusat operasi mereka," katanya.

Meskipun orang-orang Arab telah mewarisi sebagian ajaran Nabi Ibrahim dan Ismail AS, tabiat kasar yang mereka miliki tetap menjadikan mereka kokoh dalam menghadapi fenomena kebudayaan tersebut. 

Hal ini disebabkan maraknya kebodohan dan kesyirikan diantara mereka, dan kehidupan mereka penuh dengan pembusukan dan keributan. "Ibnu Khaldun berkata tentang mereka kebiadaban kelompok yang hobi merampok dan berbuat kerusakan memiliki metode tersendiri dalam beroperasi," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement