Selasa 01 Oct 2019 10:51 WIB

Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Bersatu Bangun Wamena

Dompet Dhuafa prihatin terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi di Wamena.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Gita Amanda
Anak-anak bermain di Taman Ceria untuk anak-anak pengungsi di Wamena, Papua yang dibangun DMC Dompet Dhuafa.
Foto: dok. Dompet Dhuafa
Anak-anak bermain di Taman Ceria untuk anak-anak pengungsi di Wamena, Papua yang dibangun DMC Dompet Dhuafa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga filantropi dan kemanusiaan Dompet Dhuafa prihatin terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi di Wamena, Papua. Maka Dompet Dhuafa mengajak masyarakat bersatu kembali dan membangun Wamena.

"Kami berharap krisis segera berakhir dan kami mengajak masyarakat kembali merajut persatuan untuk bersama-sama membangun Wamena, Papua," kata Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa, Imam Rulyawan melalui pesan tertulis kepada Republika.co.id, Selasa (1/10).

Baca Juga

Sejak tragedi kemanusiaan terjadi di Wamena, Dompet Dhuafa turut membantu masyarakat di sana. Dompet Dhuafa membantu menyediakan dapur umum, fasilitas kesehatan, pakaian, perlengkapan pengungsi dan taman ceria untuk anak-anak.

Imam menyampaikan, Dompet Dhuafa hadir di tiga titik posko pengungsian. Di antaranya di Aula Auri, di Aula Yonif 751 Jayapura, Papua dan di posko di Rindam. Jumlah pengungsi di Aula Auri hingga Senin (30/9) sore berjumlah 96 jiwa sedangkan di Aula Yonif 751 berjumlah 133 jiwa, dengan rincian anak berjumlah 11 jiwa dan balita 16 jiwa.

Dompet Dhuafa membantu kebutuhan masyarakat di pengungsian dan akan membangun kembali fasilitas publik di Wamena. Dalam pelaksanaannya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, TNI, kepolisian, dan lembaga kemanusiaan setempat.

"Mari bersama-sama membangun kembali Wamena, merajut kembali persatuan dan persaudaraan, dalam bingkai NKRI," kata Imam.

Sebelumnya, kerusuhan bermula terjadi di Wamena pada Senin (23/9). Sejumlah bangunan seperti rumah dinas, ruko, dan kantor bupati dibakar massa. Kerusuhan itu menyebabkan 30 orang meninggal dunia dan puluhan orang luka-luka. Serta ratusan warga mengungsi.

Gubernur Papua, Lukas Enembe menyampaikan duka cita kepada keluarga korban. Lukas mengatakan aksi anarkis itu terjadi tiba-tiba tanpa diketahui pemerintah. Kerusuhan disinyalir karena dipicu oleh hoaks bernada rasis.

Laporan relawan Dompet Dhuafa dari Wamena pada Senin (30/9), menyampaikan situasi dan kondisi sudah berangsur membaik. Sejumlah toko sudah buka dan masyarakat sudah mulai beraktivitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement