Selasa 01 Oct 2019 03:03 WIB

Rendah Hati

Sikap rendah hati itu mencerminkan ajaran Islam.

Takwa (ilustrasi).
Foto: blog.science.gc.ca
Takwa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Supriyadi

Dikisahkan bahwa di Baghdad pada abad pertengahan ada seorang pendongeng yang populer. Namanya ialah Zur'ah. Banyak yang menyukainya, termasuk salah satunya ialah ibu Imam Abu Hanifah. Suatu ketika, ibu dari Imam Abu Hanifah tersebut meminta fatwa tentang suatu persoalan kepada Abu Hanifah. Oleh karena itu, Abu Hanifah pun mengemukakan fatwanya dengan segenap argumentasi dan pertimbangan yang baik. Akan tetapi, ibu Imam Abu Hanifah tidak mau mene rimanya. Ia hanya ingin menerima fatwa dari Zur'ah.

Setelah itu, Abu Hanifah pun mengantarkan ibunya untuk menghadap Zur'ah. Abu Hanifah berkata, "Ini adalah ibuku. Ibuku meminta fatwa darimu tentang ini dan itu." Zur'ah kemudian menampik, "Engkau lebih mempunyai ilmu daripada aku. Engkaulah yang layak memberinya fatwa, bukan aku." Imam Abu Hanifah berkata lagi, "Aku telah memberinya fatwa begini dan begitu, tetapi ibuku tidak menerimanya." Zur'ah pun berkata kepada ibu Imam Abu Hanifah, "Fatwaku sebagaimana yang difatwakan oleh Imam Abu Hanifah."

Mendengar apa yang dikatakan oleh Zur'ah tersebut, ibu Imam Abu Hanifah menerimanya. Padahal, fatwanya sama dengan fatwa dari Abu Hanifah. Sekelumit kisah di atas membe rikan sebuah pelajaran berharga bagi kita. Pelajaran yang bisa kita ambil ialah tentang rendah hati. Imam Abu Hanifah, meskipun dia adalah seorang ulama besar dan fatwanya diikuti oleh umat Islam hingga kini, senantiasa bersikap rendah hati kepada ibunya. Dia menunjukkan sikap berbaktinya kepada sang ibu dengan tidak memaksakan fatwanya.

 

Sementara itu, sikap rendah hati juga ditunjukkan oleh Zur'ah. Dia enggan berfatwa karena sadar diri bahwa ada seorang ulama yang lebih paham tentang persoalan agama (atau fikih). Dia bersikap rendah hati kepada sang ulama, Imam Abu Hani fah, meskipun ibu dari sang Imam tersebut meminta fatwa darinya. Sikap rendah hati yang ditonjolkan oleh Imam Abu Hanifah dan Zur'ah itu merupakan keteladanan bagi kita semua. Kepada orang tua, hendaklah kita bersikap rendah hati. Begitu pula kepada ulama, kita harus rendah hati.

Sikap rendah hati itu mencerminkan ajaran Islam. Islam, agama yang berteologikan keimanan kepada Allah Yang Maha Penyayang, mengajarkan sikap rendah hati. Hal itu termaktub dalam firman- Nya pada QS al- Furqan ayat 63: "Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan katakata (yang mengandung) keselamatan." Wallahu a'lam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement