Sabtu 28 Sep 2019 18:58 WIB

Membentengi Diri dari Perangkap Iblis

Sudah menjadi tugas iblis untuk menyesatkan umat manusia.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Takwa (ilustrasi).
Foto: blog.science.gc.ca
Takwa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Saat diusir dari surga karena kesombongannya, setan mengajukan sebuah permintaan kepada Allah SWT. Dalam QS al- A'raf ayat 14-15 disebutkan, "Iblis menjawab, 'Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka di bangkitkan'. Allah berfirman, 'Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh'."

Ustaz Masykur Abu Mawaddah dalam kajiannya menyebut, Nabi Adam dan Syaitan sama-sama dikeluarkan dari surga atas kesalahan yang mereka perbuat. Kesalahan Iblis adalah tidak mengikuti perintah Allah SWT untuk menghormati Nabi Adam dengan cara sujud. Kesalahan Nabi Adam adalah terbujuk rayu iblis sehingga melakukan hal-hal yang dilarang Allah SWT.

"Keduanya dosa dan salah. Namun, dosa meninggalkan perintah Allah SWT lebih besar daripada dosa melakukan hal yang dilarang. Alasannya, karena hal itu adalah dosa yang dilakukan iblis. Meninggalkan perintah Allah SWT dan disertai dengan kesombongan serta tidak merasa berdosa atau bersalah," ujarnya di Masjid Nurul Amal, Pasar Ming gu, belum lama ini.

Berdasarkan permintaan iblis yang dikabulkan oleh Allah SWT, sudah menjadi tugas iblis untuk menyesatkan umat manusia. Iblis tidak pernah tertidur atau istirahat dalam mengganggu umat.

Ketika seorang hamba beribadah, juga akan diganggu terlebih jika bisa membuat ibadah seorang hamba ini keliru. Hal ini akan semakin digencarkan hingga ketika seorang hamba merasa sudah sering beribadah, merasa cukup, ia menjadi malas. Atau ketika akan beribadah, akan diembuskan rasa malas sehingga menjadi lupa untuk beribadah.

Ustaz Masykur menyebut, yang menjadi target setan adalah orang-orang yang imannya lemah. Tujuannya agar ia merasa aman dari makar Allah SWT. Ke tika seorang hamba telah merasa aman, merasa saleh dan salehah, ia akan terlena dan ini sasaran empuk iblis. Sasaran kedua iblis, yakni mereka yang putus asa dari rahmat Allah SWT. Seseorang yang merasa dirinya tidak ber har ga, tidak berguna, akan gam pang dipengaruhi. Jika dua hal ini dikuasai iblis, ia telah ber hasil.

"Target iblis bukanlah meng ajak seorang umat untuk berbuat dosa, tapi dibuat putus asa dari rahmat Allah SWT. Ketika ia putus asa dan tidak akan kembali ke jalan Allah, maka itu goalnya," lanjut dia. Untuk itu, Ustaz Masykur mengajak setiap umat untuk selalu kembali kepada Allah SWT.

Dosa apa pun yang diperbuat segera kembali kepada Allah. Allah SWT selalu menerima tobat hambanya yang mau kembali ke jalan-Nya sebanyak apa pun dosa yang diperbuat.

Dari peperangan ini, ada beberapa senjata yang digunakan oleh iblis. Senjata yang digunakan untuk melemahkan iman orang-orang yang saleh salah satunya adalah dengan aurat perempuan. Allah SWT dalam QS an-Nisa ayat 76 berfirman, "Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah".

Namun, ketika perempuan digunakan sebagai senjata panah tipu daya oleh iblis, hal ini men jadi berbahaya. Dalam QS Yusuf ayat 28 Allah berfirman, "Maka, tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di bela kang berkatalah dia: 'Sesungguhnya (kejadian) itu adalah di anta ra tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar'."

Salah satu cara untuk meno lak dan menjaga diri dari godaan iblis adalah dengan senantiasa berdzikir dan meminta bantuan kepada Allah SWT. Allah berfirman dalam QS an-Nahl ayat 98- 99,

"Apabila kamu membaca Al quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya."

"Sepanjang perjalanan, iblis terus mengganggu kita. Tipu muslihat iblis ini luar biasa. Banyak ulama menulis buku dan kitab agar dibaca dan menjaga diri. Tujuannya membeberkan tipu daya syaitan dan menjelas kan perangkap yang disiapkan," ujar Ustaz Masykur.

Allah SWT juga menurunkan kitab suci, kitab yang paling sempurna. Hendaknya kitab ini diba ca dan dipelajari maknanya oleh setiap umat. Nabi dan Rasul, di utus oleh Allah SWT untuk membantu umatnya agar tidak meng ikuti jalan yang dilalui oleh iblis.

Perangkap iblis ini ada banyak. Tujuannya agar orangorang menjadi kufur, bidah, dan syirik. Disuruh hamba Allah ini untuk berbuat maksiat, dosa be sar, dan dosa kecil. Tidak berhenti di situ, iblis bahkan membujuk un tuk melakukan ibadah penting atau sunah, tapi melupakan hal yang lebih penting atau wajib. Iblis membuat manusia menjadi lalai.

Iiblis menyukai umat yang beribadah, tapi tidak di atas ilmu atau berada pada kebodohan. Ini merupakan dorongan iblis untuk beribadah dalam kesesatan. Karena itu, iblis membenci adanya kajian ilmu. Dengan ilmu, seorang hamba bisa beribadah dan bertakwa dengan benar. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, "Suatu masalah ilmiahatau majelis ilmu- lebih baik daripada beribadah enam puluh tahun."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement