REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Disaster Managament Center (DMC) Dompet Dhuafa dibantu oleh relawan melakukan kegiatan belajar 'Safe School', Senin (23/9) lalu. Dalam kegiatan ini terdapat edukasi seputar bencana kabut asap kepada anak-anak.
Safe School terdiri dari empat ruang kelas dengan 122 jumlah siswa yang berada di MI Al Jihad Palangkaraya. Safe School didirikan oleh Dompet Dhuafa difokuskan untuk korban kabut asap dari kalangan anak-anak. Selain itu juga berfungsi sebagai ruangan yang bebas asap dengan dilengkapi tabung oksigen, air purifier, dan tempat istirahat, serta dilengkapi dengan kegiatan sosialisasi.
Di samping itu, pemadaman titik api akibat pembakaran hutan dan ladang (karhutla) terus dilakukan oleh tim DMC Dompet Dhuafa. Data yang diterima oleh Tim DMC di lapangan pada Selasa (24/9) tercatat 747 titik api di Kalimantan Tengah menyebabkan Indeks kualitas udara (AQI) Palangkaraya berada di angka 471, yang dikatagorikan berbahaya untuk pernapasan.
Tim DMC Dompet Dhuafa membagikan 31.500 masker di kalimantan Tengah, 3.817 di Kalimantan Timur. Selain itu juga terlibat dalam respons pemadaman dan pendinginan karhutla di wilayah Kalampangan, Palangkaraya.
"Tim Disaster Managament Cente Dompet Dhuafa telah membagikan 20 ribu buah di wilayah Kalimantan Tengah, 10.000 wilayah Sumatera Selatan dan Jambi serta 10.600 untuk wilayah Riau," kata Direktur DMC Dompet Dhuafa, Benny, dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Rabu (25/9).
Benny melanjutkan, sebanyak 3.972 warga menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kalimantan Tengah, meliputi Palangka Raya, Kotawaringin Timur, Murung Raya, Barito Utara, Kapuas, dan Kotawaringin Barat. Sementara wilayah lainnya seperti Barito Timur, Barito Selatan, Gunung Mas, Katingan, Lamandau, Pulang Pisau, Sukamara. Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah akhirnya memutuskan menambah masa libur sekolah SMA/SMK/SLB di Kota Palangka Raya dan Sampit, karena kualitas udara masih berbahaya selama satu pekan, 23-28 September 2019.
Data Senin (23/9), jumlah keseluruhan penerima manfaat untuk wilayah sumatera dan kalimantan yang terkena asap DMC Dompet Dhuafa mencatat 47.453 jiwa penerima manfaat di enam wilayah Yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Palembang, Riau, Jambi, dan Sumatera Barat. Dompet Dhuafa telah menurunkan 40 personil yang terdiri dari, Tim Kalimantan Timur tujuh orang, Tim Sumatera Selatan 15 orang, Tim Riau enam orang, tim jambi tujuh orang dan Tim Kalimantan Tengah lima orang.
DMC dibantu oleh para relawan, serta aparat setempat telah memadamkan api di lima titik di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, satu titik di Kebun Raya Sriwijaya, Sumatera Selatan dan dua titik api di Riau. Sementara tujuh unit mobil operasional, terdiri dari satu mobil ambulans hingga enam mobil taktis dan motor operasional. Kini masker N95 dan Tim Medis menjadi kebutuhan para pengungsi.
Kabut asap yang mengepung Provinsi Riau dan Kalimantan semakin berkurang. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) berada di level Kualitas udara Riau berada di angka 99.84 pm10 (Sedang), serta 4.463 warga menderita ISPA di Riau (per 21 September 2019).
Dompet Dhuafa Riau hingga Senin (23/9) telah membagikan 7.991 masker, serta terdapat lima titik safe house dan satu titik pos medis dan promosi kesehatan. Aktivitas sekolah di Riau masih diliburkan, serta Pasien safe house berangsur kembali ke rumah masing-masing.
Di beberapa tempat telah turun hujan di pekanbaru, Kualitas udara jauh menurun dari hari sebelumnya dan aktifitas Penerbangan telah dibuka. Dompet Dhuafa Riau memberikan 800 multivitamin sebagai tindak lanjut layanan kesehatan di Riau.
Sumatera Barat telah dibagikan 1.480 masker, Dompet Dhuafa Sumatera Selatan telah mendistribusikan 4.000 masker, pendirian dua pos darurat hingga dua titik pemadaman. Selain melakukan program yang berkaitan dengan masyarakat, Untuk mengatasi berbagai kendala di lapangan, Tim DMC Dompet Dhuafa bersinergi dengan instansi-instansi lain guna meluaskan manfaat yang bisa diberikan ke masyarakat sekitar.