Selasa 24 Sep 2019 06:04 WIB

Tersenyum

Sejatinya, senyum itu sangat mulia di sisi Allah.

Senyum Adalah Sedekah (Ilustrasi)
Senyum Adalah Sedekah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ''Senyummu ke wajah saudaramu adalah sedekah.'' (Alhadis).

Sejatinya, senyum itu sangat mulia di sisi Allah. Kalau tidak demikian, ia tiada diganjar pahala sedekah. Sedekah adalah transaksi sesuatu yang bernilai tinggi yang bukan sekadar persoalan material, namun juga persoalan hati manusia.

Orang tidak akan tersenyum kalau di hatinya tiada dorongan untuk tersenyum. Dorongan semacam itu baru muncul bila hati dipenuhi keikhlasan. Orang yang tersenyum ikhlas akan terbaca di air mukanya yang ceria dan menenteramkan. Seolah ada kompres sejuk yang disapukan ke wajah saudaranya, lembut dan menyegarkan juga.

Hati tidak akan dipenuhi keikhlasan manakala seseorang tiada suka memberi maaf. Menahan kemarahan dan memberi maaf adalah dua di antara karakter utama orang beriman. Sangatlah berat bagi kebanyakan manusia untuk ikhlas memberi maaf kepada orang-orang yang sempat melukainya.

Lisan boleh berucap maaf, namun tiada jaminan ucapan itu tulus tanpa disertai senyum ke wajah orang yang berbuat salah. Sebaliknya, hati tenteram rasanya saat kita diberi senyum oleh orang yang kita mintai maaf, meski lisannya tiada berucap sesuatu.

Maaf tidak akan diberikan ketika seseorang tidak mampu memahami mengapa suatu kesalahan bisa terjadi. Manusia punya kecenderungan bawaan untuk lalai dan berbuat salah. Fakta ini sering terlupakan dan semua orang menuntut kesempurnaan. Bukankah ini juga bentuk kelalaian insani?

Orang yang banyak memaafkan tentulah orang yang punya kepahaman yang baik atas kehidupan manusia. Ia mampu melihat banyak alasan untuk munculnya sebuah kesalahan. Ia pun mampu menemukan alasan untuk memaafkan. Ketika ia memaafkan orang lain, sesungguhnya ia sedang memahami dan memaafkan dirinya sendiri.

Ia tidak mengizinkan hatinya terus larut dalam penjara ketidakpahaman dan kelemahan untuk memberi maaf. Semua itu sungguh memerlukan suatu kecerdasan.Rasulullah SAW adalah orang yang paling banyak tersenyum, ikhlas memberi maaf dan memahami orang lain apa adanya. Dan, tersenyum seperti beliau bisa mencerdaskan dan membebaskan kita dari berbagai penyakit hati. InsyaAllah.

sumber : Hikmah Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement