Kamis 19 Sep 2019 15:30 WIB

Platform Zakat UNHCR Menangi Global Islamic Finance Awards

UNHCR adalah badan PBB pertama yang menyediakan transparansi bagi umat Islam

Rep: Febryan A/ Red: Agung Sasongko
UNHCR
Foto: worldrefugeedaykw.ca
UNHCR

REPUBLIKA.CO.ID,  AMMAN -- Pengumpulan dana zakat untuk keperluan para pengungsi yang digagas Badan Persatuan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Pengungsi, UNHCR, diakui sebagai platform zakat global terbaik tahun 2019. Pengakuan itu didapat setelah UNHCR memenangkan Global Islamic Finance Awards (GIFA), yang diadakan di Cape Town, Afrika Selatan, pada Senin (16/9).

Penghargaan itu didapat UNHCR karena berhasil mengoptimalkan potensi zakat umat muslim di seluruh dunia untuk keperluan para pengungsi sejak April 2019 lalu. Platform baru itu juga membuat umat Islam, di mana pun mereka tinggal, lebih mudah memenuhi kewajiban zakat.

Prihal penghargaan itu, Houssam Chahin, Kepala Kemitraan Sektor Swasta UNHCR untuk Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA), mengaku sangat senang karena telah dipercaya untuk memberikan dampak positif dengan mengoptimalkan zakat.

“Penghargaan ini menegaskan kredibilitas platform kami sebagai lembaga yang transparan, mulai dari pengumpulan secara digital hingga distribusi dana zakatnya," kata Chahin sebgaimana dikutip albawaba.com pada Rabu (18/9).

UNHCR adalah badan PBB pertama yang menyediakan transparansi bagi umat Islam untuk memenuhi kewajiban zakat dalam mendukung para pengungsi. Selain itu mereka juga menjadi pelopor dalam menggunakan teknologi dalam pengumpulan dan distribusi.

Pembayaran digital digunakan untuk pengumpulan zakat agar lebih efisien. Sementara ATM, pemindaian IRIS, dompet ponsel, dan teknologi lainnya digunakan untuk distribusi zakat secara tunai guna memeriksa kondisi para pengungsi.

Tahun 2019 ini, zakat untuk pengunggsi telah terkumpul 38,1 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 500 miliar lebih. Dana itu telah membantu lebih dari 111.209 keluarga pengungsi (sekitar 648.476 individu) di Yaman, Lebanon, Irak, Mesir, Yordania, Mauritania, dan Bangladesh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement