REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesantren al-Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) menggelar pendidikan kebangsaan bagi para santri. Sudah menjadi tradisi, para santri AFKN ini mendapatkan pendidikan kebangsaan dari TNI-POlri sebagai bagian dari kurikulum pesantren.
"AFKN Yes, Narkoba no, NKRI harga mati," demikian bunyi yel-yel para santri saat mengikuti pendidikan kebangsaan yang dihadiri Kapolresta Bekasi Kota, Kombes Chandra Sukma Kumara, Senin (9/9).
Santri AFKN menggelar upacara Kemerdekaan Republika Indonesia di Pesantren AFKN, Bekasi, Jawa Barat (17/8).
Chandra mengawali pendidikan kebangsaan dengan memastikan keamanan dan kenyamanan santri Nuu Waar yang berasal dari Papua dan Papua Barat belajar. Alhamdulillah, saya berkomunikasi dengan kiai (Ustaz Fadhlan Gharamatan-Red) bahwa anak-anak santri di sini membaur dengan lingan sekitar dan masyarakat menerima para santri," kata dia.
Bagi santri, kehadiran TNI-Polri dalam memberikan wawasan kebangsaan merupakan hal yang rutin. Setiap tiga bulan sekali, TNI-Polri berkunjung ke pesantren memberikan materi kebangsaan dalam bentuk kuliah umum ataupun pelatihan. Para santri juga diajak ke markas TNI-Polri guna melihat secara langsung bagaimana TNI dan Polri bertugas menjaga keutuhan NKRI.
alumni AFKN kembali ke kampung halaman untuk membahagiakan keluarga.
"Teman-teman TNI-Polri selalu memberikan wawasan dan pendidikan kebangsaan dalam berbagai bentuk semisal pelatihan disiplin. Pada akhirnya anak-anak ini akan memahami jati dirinya sebagai bagian dari keluarga besar bangsa Indonesia," ungkap Ustaz Fadhlan Gharamatan.
Ustaz Fadhlan pun optimistis, pendidkan kebangsaan yang diberikan TNI-Polri akan membentuk karakter sekaligus menjadi modal bagi para santri untuk nantinya memberikan sumbangsih bagi pembangunan daerahnya masing-masing dan Indonesia.