REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Yatim menyatakan, sampai saat ini telah membantu sekitar 80 ribu anak yatim. Jumlah itu terhitung sejak 2009 atau selama 10 tahun terakhir.
"Baik anak yang tinggal di asrama maupun yang tidak di asrama. Kebanyakan tidak tinggal di asrama. Kami dalam menjalankan program, banyak menjemput bola ke berbagai daerah,” ujar Direktur Utama Rumah Yatim Nugroho Bejo Wismono kepada Republika, Kamis, (5/9).
Rumah Yatim, kata dia, ingin memberikan masa depan sekaligus mewujudkan mimpi mereka. "Program kita bersinggungan dari anak saat TK (Taman Kanan-kanak) sampai di Perguruan Tinggi (PT),” jelasnya.
Nugroho melanjutkan, Rumah Yatim berupaya memberikan pendidikan terbaik agar kualitas hidupnya bisa berubah. Lembaga zakat ini percaya, jika si anak memiliki kualitas diri yang baik ditambah sikap yang bagus, maka dapat mengangkat kesejahteraan keluarganya.
“Jadi program kami ke pengentasan kemiskinan jangka panjang. Lebih ke pendidikannya, setelah lulus mereka bisa bekerja layak dan mendapatkan penghasilan lebih besar sehingga bisa memperbaiki perekonomian keluarga,” kata Nugroho.
Terkait wacana Hari Anak Yatim Nasional, Nugroho sangat mendukung, sebab dapat mengingatkan umat Islam kewajiban membantu anak yatim. “Ini baik, masyarakat harus ingat ada bagian di masyarakat yang perlu dibantu,” kata dia.