REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN— Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 6 miliar dalam dua tahun terakhir untuk meningkatkan mutu dan pelayanan taman pendidikan Alquran (TPQ) yang ada di daerahnya.
Dana yang bersumber dari APBD Pemkab Semarang tersebut bakal dikucurkan kembali pada 2020 nanti, sebagai wujud komitmen Pemkab Semarang untuk menjamin mutu pendidikan keagamaan tersebut.
“Pemkab telah menganggarkan dengan jumlah yang sama untuk 2020 nanti, agar peran TPQ sebagai bagian terpenting bagi pendidikan keagamaan semakin baik,” ungkap Wakil Bupati (Wabup) Semarang, Ngesti Nugraha, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (2/9).
Wabup mengungkapkan, Pemkab Semarang tetap memberikan perhatian khusus bagi upaya- upaya pengembangan mutu pendidikan agama bagi generasi penerus. Tak terkecuali pendidikan yang ada di TPQ.
Di luar pendidikan formal yang didapatkan di sekolah, pendidikan agama melalui TPQ- TPQ juga memiliki peranan penting dalam rangka menyiapkan generasi penerus bangsa yang beriman dan bertqwa.
Dia juga mengungkapkan, saat ini perhatian pemangku kebijakan terhadap peran TPQ juga terus di dorong. Di luar bantuan untuk penguatan TPQ ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah juga memberikan kepedulian kepada para ‘guru ngaji’.
Baik guru ngaji yang ada di pesantren- pesantren, madrasah diniyah (madin) maupun guru ngaji yang ada di TPQ- TPQ di Jawa Tengah. “Tak terkecuali para guru ngaji yang ada di wilayah Kabupaten Semarang,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Badan Koordinasi (Badko) TPQ Kecamatan Bergas, Imam Daroji, menambahkan di luar bentuk perhatian dari pemerintah, hal ini juga menegaskan TPQ memiliki peran yang sangat strategis bagi pembangunan SDM penerus bangsa.
Maka Pemkab Semarang juga mendukung dan meberikan apresiasi atas peran TPQ dalam membangun, mencetak serta menyiapkan para generasi penerus bangsa, yang beriman dan bertakwa tersebut.
“TPQ ikut berperan dalam memperkuat kultur serta nilai- nilai Islami kepada generasi penerus bangsa, melalui aktivitas pendidikannya di tengah- tengah masyarakat,” kata dia.