Sabtu 31 Aug 2019 19:37 WIB

Baznas Maksimalkan Internet untuk Berdayakan Desa

Baznas membuat program Zakat Community Development.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Baznas
Baznas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia merupakan negara yang luasnya mencapai 1,905 juta km persegi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, Indonesia memiliki 83.931 wilayah administrasi setingkat desa. Tempat di mana pendulum kemiskinan masih mendominasi.

Tidak mengherankan kalau desa pun menjadi objek program pemberdayaan dari lembaga amil zakat nasional (laznas). Lewat teknologi internet, mereka memaksimalkan pemasaran produk-produk desa yang diberdayakan.

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) membuat program Zakat Community Development (ZCD). Program ini merupakan salah satu usaha pemberdayaan yang dilakukan melalui komunitas dan desa dengan mengintegrasikan aspek dakwah, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan kemanusiaan secara komprehensif.

Direktur Utama Baznas Arifin Purwakananta menyebut ZCD merupakan sebuah program terpadu dari Baznas yang menggabungkan seluruh bidang pemberdayaan di Baznas, yakni sosial, ekonomi, dan dakwah. Ketiga program utama ini terdiri atas bentuk-bentuk kegiatan lainnya.

"Yang disebut ZCD adalah bila di suatu desa atau komunitas ada dua atau lebih program yang dikembangkan dari tiga model utama tadi. Di dalamnya digunakan teknologi di gital dan internet untuk melakukan pe me taan," ujar Arifin kepada Republika belum lama ini.

Ia menegaskan, keberadaan internet seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi sangat bermanfaat dan dibutuhkan dalam kegiatan pemberdayaan desa ini. Baznas disebut memiliki indeks desa zakat dan indeks zakat nasional yang didorong melalui microsite pengisian formulir menggunakan internet dari desa-desa yang ada di Indonesia. Utamanya data-data ini didapat dari wilayah yang menjadi binaan Baznas. Data ini kemudian disusun dan di periksa kembali dengan data nilai pembobotan dari Baznas.

"Hasil dari data-data yang dikumpulkan digunakan untuk melahirkan indeks zakat nasional maupun indeks desa zakat. Penggunaan internet sangat dibutuhkan dalam pengembangan ZCD yang di bawah naungan Baznas," lanjutnya.

Arifin juga menyambut baik program Merdeka Sinyal 2020 dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Program untuk membuat pemerataan sinyal internet di seluruh pelosok di Tanah Air—terutama daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Menurut Arifin, lewat kesetaraan sinyal internet, akses akan informasi dapat lebih merata dan dapat membantu Baznas menyampaikan ajakan berzakat dan kampanye berbagi kepedulian. Berbagai informasi dari daerah juga bisa lebih cepat di tang kap oleh pusat karena sebaran informasinya lebih terbuka.

Bagi Baznas, adanya kemudahan komunikasi di wilayah yang sekarang belum terjangkau internet menjadi bagian dari mimpi mereka untuk memberdayakan desa. "Ketiadaan akses akan berbagai kebutuhan, baik pendidikan, kesehatan, kedaruratan, maupun komunikasi, menjadi hambatan pengembangan wilayah-wilayah tersebut. Komunikasi bisa membuka kesempatan kita untuk mendengar lebih banyak dari wilayah-wilayah yang terpencil," ujar Arifin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement