Kamis 29 Aug 2019 06:16 WIB

Arsitektur Islam di Era Modern, Seperti Apa?

Kini Kebanyakan gedung di Timur Tengah telah meniru model-model arsitektur Barat.

Rep: Mozaik Republika/ Red: Agung Sasongko
Dubai
Foto: washingtonpost.com
Dubai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Perkembangan arsitektur Islam di era keemasan yang begitu pesat telah memberi berpengaruh terhadap arsitektur Barat. Professors Jonathan Bloom dan Sheila Blair dari Boston College dalam bukunya The Art and Architecture Islam, mengatakan, ide seni dan arsitektur tradisional Islam yang berkembang pada abad ke-7 yang mencakup arsitektur dan seni di daratan Atlantik hingga ke lautan Hindia telah memberi pengaruh kepada Barat.

Hingga abad ke-19 dan 20, menurut Blair dan Bloom, seni dan arsitektur Islam masih tetap berpengaruh bagi negara-negara di Eropa dan Amerika. Lalu bagaimana dengan masa depan arsitektur Islam? Saat ini dunia Islam terutama di Timur Tengah tengah mengalami transformasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Arsitek kondang Garry Martin pernah memberikan peringatan akan terancamnya budaya dan tradisi Islam.

`'Kekayaan minyak yang melimpah serta perubahan sosial dan politik telah mengancam tradisi dan kebudayaan Islam. Krisis idenntitas itu telah tampak pada desain arsitekturalnya,'' papar Martin.

Kini, papar dia, pembangunan besar-besaran yang terjadi di Timur Tengah tak lagi menerapkan arsitektur Islam yang agung, luhur dan mengagumkan. Kebanyakan gedung di Timur Tengah telah meniru model-model arsitektur Barat.

Akibatnya, papar Martin, kini umat Islam di Timur Tengah tengan menciptakan lingkungan asing di dalam komunitas Islam. Tak pelak, serbuan budaya asing yang kini banyak mempengaruhi arsitektur di Timur Tengah itu mulai membuat arsitek Muslim bereaksi dengan mempertegas kembali warisan bangunan peninggalan berarsitektur Islam.

Lalu apakah ini sebuah pertanda melunturnya arsitektur Islam? Martin mengungkapkan, `'Dunia arsitektur Islam telah melalui sejarah dengan mengadaptasi dan merespons berbagai budaya dan bangunan-bangunan tradisi yang ada tanpa adanya pelemahan esensi spiritual yang menjadi sumber inspirasi.''

Jadi bila kini terjadi krisis identitas dalam bidang arsitektur Islam kemungkinan besar terjadi karena esensi spiritual telah melamah dan tak lagi menjadi sumber inspirasi. Padahal, papar Martin, arsitektur Islam pernah begitu dalam memahami harmoni dengan manusia, lingkungannya, dan Sang Pencipta. Sayangnya, imbuh Martin, pada abad ke-20, konsep Islami itu dilupakan dalam pembangunan industri yang begitu cepat.

Untuk menyelamatkan keberlanjutan arsitektur Islam, Martin menyarakankan agar, umat Islam harus benar-benar mengabaikan arsitektur Barat yang tak menggunakan semangat Islam dan merusak kebudayaan tradisional. Selain itu, umat Islam perlu memahami esensi arsitektur Islam dan memasukan teknologi bangunan modern sebagai alat dalam mengekpresikan esensi ini. Akankah arsitektur Islam bisa tetap bertahan?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement