REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR – Santripreneur Lintas Agama diramaikan sebanyak 600 pendaftar se-Indonesia. Dalam perlombaan itu terdapat kategori pesantren, lembaga organisasi, dan pemuda lintas agama.
Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi membuka kegiatan Santripreneur Lintas Agama di Denpasar, Bali pada Kamis (22/8). Di hari yang ketiga ini, para peserta berkompetisi dalam ajang "Bisnis Competition".
Bisnis Competition ini merupakan ajang perlombaan yang diikuti peserta anak muda lintas agama yang sudah diseleksi lebih dari 600 pendaftar se-Indonesia. Dalam perlombaan itu terdapat kategori pesantren, lembaga organisasi, dan pemuda lintas agama.
Mereka yang lolos adalah para peserta yang memiliki produk terbaik di bidang aplikasi, kuliner, fashion, dan furniture. Dalam acara ini, masing masing peserta yang lolos seleksi mendapatkan kesempatan menyampaikan produknya dalam ajang tersebut.
Ketua Pelaksana, Andi Fajar Asti, mengatakan Santripreneur Lintas agama ini menjadi wadah kreativitas seluruh anak muda Indonesia yang sedang berjuang dalam dunia bisnis, bahkan yang ingin membuka bisnis. Menurut dia, kesempatan ini akan menghasilkan pengusaha muda Indonesia yang mampu menggerakkan roda prekonomian.
"Dengan model forum bisnis ini, bukan hanya menjadi wadah kompetisi semata, tapi sebagai wadah untuk berkolaborasi. Membangun jejaring seluas luasnya, berinovasi menemukan temuan baru dalam dunia bisnis, untuk memasuki dunia milenial 4.0," ujar Fajar dalam rilisnya, Jumat (23/8).
Di akhir acara hari ini, perwakilan peserta kemudian menyerahkan secara simbolis produk hasil karya mereka kepada ketua pelaksana, yang diwakili dua peserta yang berasal dari Malang dan Bali.
Sebelumnya diberitakan, kemeriahan Opening Ceremony Santripreuneur lintas agama dibuka langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi beserta jajarannya pada Kamis (22/8).
Kedatangannya bersama dengan anggota DPR RI Maman Imanulhak dan daerah provinsi Bali saat di awal acara disambut dengan pengalungan bunga oleh Andi Fajar Asti.