REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Salah satu kontribusi paling penting yang diberikan ad-Dinawari bagi peradaban manusia adalah Kitab al-Nabat. Itulah sebabnya dia dianggap sebagai penemu botani dari Arab.
Dia juga dianggap sebagai penu li pertama yang mendiskusikan bangsa Kurdi. Ia mengupas jejak dan sejarah bangsa Kurdi lewat bukunya yang bertajuk Ansab al-Ak rad (Keturunan Kurdi). Ad-Dinawari pun dikenal sebagai seorang sejarawan. Karya sejarahnya ditu ang kan dalam buku berjudul Kitab al-Akhbar al-Tiwal (Book of Long Narratives). Buku itu mengisahkan jejak kehidupan manusia mulai dari pra-Islam hingga era Islam.
Ad-Dinawari dikenal sebagai seorang pemikir berkelas dunia. Para ilmuwan modern mengagumi ketelitian, ketepatan, serta keandalan ilmuwan Persia itu. Tak heran jika namanya disejajarkan dengan ilmuwan Muslim legendaris, seperti Ibnu Khaldun yang di kenal lewat bukunya yang berjudul Al-Muqaddimah.
Ad-Dinawari dikenal dengan keluasan ilmu pengetahuannya. Karya ad-Dinawari yang sudah hilang ternyata bisa ditemukan la gi dalam karya ilmuwan lain. Banyak ilmuwan yang menja di kan buah pikirnya sebagai referensi dan ada pula yang menulis ulang bukunya.
Sejarawan dan ahli etnografi terkenal, Mas’ udi, mengatakan, Ibnu Qutayba Dinawari telah mengkopi Buku Orientasi Perbintangan (Book of Astral Orientati ons) karya Abu Hanifa ke dalam karyanya. Dalam bidang astronomi, sosok ad-Dinawari pun begitu dihormati dan dika gumi. Ia dikenal sebagai seorang astronom hebat asal Persia yang me nemukan Galaksi Andro meda.
Sejarawan B Lewin dalam biografi tentang Abu Hanifa ad- Di nawari mengatakan, generasi muda Mus lim patut mencontoh sang ilmu wan. Salah satu hal yang menarik dari ad-Dinawari adalah ketepatan dan ketelitiannya saat melakukan penelitian.
Satu lagi, kita menemukan tokoh Muslim yang begitu hebat dari era kejayaan Islam. Seorang ilmuwan yang tak pernah dilupakan masyarakat Kota Dinawar. Setiap tahun, masyarakat kota itu memperingati hari wafat Abu Ha nifa ad-Dinawari. Semangat dan perjuang an hidupnya tetap diles tarikan. Itulah sebabnya Dinawar menjadi kota penghasil pemikir dan ilmuwan.